AKU BELUM MENYERAH part II :
"Surat untuk masa lalu"
Aku tak tahu mau menulis apa.
Tapi ada banyak kata yang ingin kuungkapkan..
Mungkin... Jika aku menulis untuk kamu...
diriku saat 13 tahun lalu,
Aku bisa mengungkapkan dengan sepenuh hati.
Aku tak tahu mau memulai dari mana.
Yang aku tahu, dirimu setiap sore sering duduk sendirian di kelas kosong.
Engkau tak punya teman..
Kenapa aku tahu?? Karena kamu adalah aku dimasa depan.
Saat duduk sendiri itu, kamu sering memandang dengan iri temanmu yang lain.
Merasakan dan bertanya pada diri sendiri kenapa kamu berbeda.
Disaat semua orang tua membanggakan anaknya bisa melakukan apapun sejak dini..misal, sejak 4 tahun anaknya bisa membaca, berhitung..atau menghafal kitab suci.
Engkau tidak..
Entah kenapa kita ( aku dan kamu ) selalu terlambat.
memiliki penyakit skizofrenia dan disleksia sekaligus tidaklah mudah dihadapi.
Bahkan saat mengaji pun, teman sebayamu sudah lancar membaca alquran. Kamu masih berjuang di Iqro 2
Kamupun baru bisa membaca dan menulis kelas 2 SD.
Dipelajaranpun kamu selalu lemot.
kemampuan kognitif, pola pikir dan perilakumu yang berbeda dengan orang normal membuatmu selalu kesulitan di sekolah.
Rasanya sekeras apapun kamu berusaha..
Kamu sulit mengejar teman-temanmu.
menjadi peringkat terakhir di kelas memang memalukan.
tapi mau bagaimana lagi?
Rasanya ada tembok tebal yang menghadang di depan mata.
Tapi mau bagaimana lagi ?? Kita dahulu berbeda dengan anak lain yang normal.
Kenapa aku tahu?? Karena kamu adalah aku dimasa depan.
Akan tetapi, saat duduk sendirian itu..
Kamu tidak menangis.. kamu tidak bersedih.
Kamu malah memandang keluar dengan senyum jelekmu itu.
Melihat awan putih yang bergantung di angkasa. Lalu menggantungkan mimpi dan cita-cita setinggi langit.
Aku yang di masa depan ingin berkata...
Mimpi dan cita-cita bodohmu itu.
Belum terwujud saat ini.
Tapi
Aku berterima kasih untuk itu.
Walaupun mimpi itu belum terwujud,
Setidaknya itu membuatku memiliki harapan dan tujuan untuk melanjutkan hidup.
Membuatku berani menghadapi kesulitan.
Dan membuatku tegar menghadapi cobaan dan kesedihan.
Juga,
Membuatku selalu ingin bangkit sekali lagi saat terpuruk.
Aku ingin membuat mesin waktu..
Hanya untuk berkata padamu,
Terima kasih..
Terima kasih untuk diriku dimasa lalu..