"Hardwork is worthless, for those who dont believe in themself - Might Guy"
"Saat orang-orang menganggapmu tidak bisa apa-apa, jangan pedulikan. Karena yang bisa mengubah nasibmu adalah kamu, bukan orang lain." - Rock Lee
*************************
Masa saya bersekolah SMP, tempat duduk di kelas diurutkan menurut absen dikelas.
Hal ini membuat saya kebetulan punya teman sebangku yang nama panggilannya mirip dengan saya.
Dia bernama Jessica.
Saya memanggilnya "Icha" , karena jika memanggilnya "Jess" atau "Jessi" rasanya aneh, seperti memanggil kepada diri sendiri. 😅
Icha adalah penggemar berat manga atau komik jepang.
Dia punya banyak sekali koleksi komik jepang, hal ini juga dikarenakan salah satu pamannya menjadi manager di sebuah jaringan toko buku terbesar di Indonesia.
Dia memanfaatkan hobinya ini sekalian untuk ladang penghasil uang.
Dengan cara menyewakan, kadang menjual komik yang diinginkan para teman sekelasku.
Jika karl marx bersabda, "Agama adalah candu masyarakat".
Maka Icha adalah candu bagi masyarakat dikelasku.
Setiap pagi, teman-teman sekelasku menyambutnya seperti menyambut Ketua Kartel Narkotika.
Wajar, Icha memiliki "candu" yang dibutuhkan teman-teman sekelasku, yaitu Komik.
Dia bisa tahu tren manga terbaru dan manga yang cocok dengan selera manga teman sekelasku. Entah untuk teman lelaki maupun perempuan.
Suatu hari, Icha mengangsurkan sebuah Buku Komik dan kebetulan saya tidak berminat membaca komik.
Tapi dia tetap memaksa.
"Baca saja, ada hal menarik yang bisa kau pelajari di komik ini" Kata Icha.
Dan buku itu berjudul "Naruto Volume ke 10"
Membaca beberapa halaman, saya langsung tertarik dengan karakter bernama "ROCK LEE" yang dijuluki "Alis tebal" oleh Naruto.
Dia mengingatkan saya dengan "Bruce lee", dan memang pengarang Naruto mengakui jika karakter Rock Lee Terinspirasi dari Bruce Lee.
Jadi saya menyebutnya "bruce lee kecil" haha.
Volume 10 diawali dengan Pertarungan Rock Lee melawan si Pengendali Pasir, Garaa.
Pada awalnya, Rock Lee kesulitan melawan Garaa karena lawannya memiliki pelindung Pasir yang berfungsi sebagai pelindung otomatis sekaligus senjata untuk menyerang.
Kemudian, dia melepas beban rahasia di kaki yang membuatnya memiliki kecepatan berlipat-lipat dari sebelumnya.
Tapi itu ternyata tidak cukup, tehnik yang dikenal sebagai Urarenge atau Hachimon (å…«é–€) ini ternyata adalah pedang bermata dua.
Urarenge dapat meningkatkan kekuatan dan kecepatan penggunanya beratus kali lipat, tetapi mengakibatkan kerusakan fatal bagi penggunanya.
Lalu perhatian saya terpaku pada bab yang menceritakan flashback atau latar kebelakang kisah Rock Lee, Yang kemudian membuat saya bersimpati padanya.
Secara sederhana, Manga Naruto adalah tentang perjuangan.
Dan Naruto serta Rock Lee adalah Ninja yang sama-sama berjuang dalam mengubah nasib mereka.
Hanya saja, saya rasa perjalanan hidup Rock Lee ini cukup dekat dengan realitas kehidupan "kita" (saya maksudnya).
Jika ingin membandingkan pahitnya, perjalanan Rock Lee, tidak sebanding pahit dengan perjalanan yang dialami Naruto.
Tapi, beda halnya dengan Naruto yang memiliki Ayah hokage (ninja terkuat ) dan Keturunan Klan Uzumaki (Klan pemilik jumlah Chakra dan stamina besar).
atau Sasuke yang terlahir dari klan ternama pemilik Sharingan.
Rock Lee lahir dari klan biasa saja, dengan kemampuan dan reputasi klan yang biasa saja.
Sama seperti saya yang juga serba biasa-biasa saja.
Jadi, Rock Lee bukanlah siswa istimewa di akademi Ninja di Konoha.
Ditambah Rock Lee, satu2nya Murid dikelasnya yang tidak mampu menggunakan Ninjutsu (jurus ninja) dan genjutsu (jurus ilusi). Hanya bisa Taijutsu atau tehnik pertarungan tangan kosong level biasa.
Makanya hal ini sering menjadikannya bahan ejekan :
"Bagaimana mungkin orang yang tidak bisa ninjutsu dan taijutsu bisa menjadi shinobi (ninja)?"
Tapi Rock Lee tetap bersikeras.
Dia tetap berusaha dan berlatih sangat keras.
Entah push up 500 kali,lompat tali 1200 kali, atau menendang kayu 2000 kali.
Dia bertekad,walau memiliki keterbatasan (tak bisa ninjutsu atau genjutsu), apabila berlatih lebih keras,dia yakin mampu menjadi ninja yang hebat.
Kemudian dia terjatuh saat latihan,dan menangis.
Saat gurunya datang,dia mengadu
"Aku selama ini percaya, jika aku berlatih dua atau tiga kali lipat lebih keras.aku bisa mengalahkan si Jenius Neji. Tapi kemudian aku mulai berfikir bahwa itu adalah sebuah hal yang mustahil bisa bersaing dengan orang jenius.
Apakah berjuang keras benar-benar bisa membuahkan hasil?
Aku takut, bagaimanapun sekeras aku berusaha. Aku tidak akan pernah menjadi kuat.."
Kemudian Gurunya, Guy Sensei berkata tegas :
"Tidak ada gunanya berjuang keras apabila tidak yakin pada diri sendiri"
Membaca Kalimat ini membuat saya merenung, untuk mendalami maknanya.
Saya pernah membaca buku motivasi.
Bahwa "Tidak ada orang yang gagal, yang ada ialah orang yang berhenti berusaha"
Dalam berjuang, seseorang bisa berhenti.
dan orang yang berhenti , biasanya dimulai saat ia mulai ragu.
Lalu mulai mempertanyakan pada diri sendiri, apakah perjuangan yang dia lakukan bisa berhasil? Apakah mampu?
Makadari itu, setelah membaca Naruto Volume ke 10, saya belajar,
Bahwa Seseorang yang memperjuangkan impiannya harus punya keyakinan dalam hatinya.
Sebab tanpa adanya keyakinan, yang adanya hanyalah perasaan ragu yang akhirnya membuat kita punya alasan untuk menyerah.
Untuk itu, saya ingin "sedikit" meniru Rock Lee.
Bagi saya,walau akhirnya kalah.
Rock Lee sudah berusaha membuktikan bahwa dengan bekerja keras, apa pun yang terlihat tidak memungkinkan akan menjadi mungkin.
Dan bukan masalah jika lahir dari keluarga biasa-biasa saja, tidak memiliki kepintaran, tidak berbakat dan serba kekurangan.
Kita masih bisa berusaha lebih keras, lebih giat.
Belum berhasil mencapai tujuan pun tidak masalah,setidaknya dari kerja keras selama ini, ada sesuatu yang membuat kita berbeda dan lebih baik dari diri kita sebelumnya.