Rhio Kurniawan. Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini

Nata Prayoga Blog

Diary Seorang Komedian

Antara aku, pesantren dan pecel lele

Emak saya ialah tipikal orang tua yang berfikir bahwa indikator kesuksesan dalam mendidik anak adalah ketika sang anak memiliki pemahaman dalam Agama yang cukup baik.

Makanya emak ingin memasukkan saya ke pondok pesantren.

Emak tak terlalu berharap banyak pada saya ketika masuk pondok.
Tak perlu saya menjadi kiai seperti KH mustofa bisri, Gur dur, KH Ahmad Dahlan atau Bahar Smith.

Cukup memastikan bahwa saya terbebas dari pergaulan bebas dan narkoba.

Emak sering menasehati jika masuk pondok bisa menjauhkan saya dari pergaulan bebas .
Dia mencontohkan jika tetangga saya,  perempuan sampai hamil diluar nikah karena kurangnya pendidikan Agama oleh orang tuanya.

Sebetulnya saya ingin membantah dengan berdalil bahwa saya ini laki-laki. Tak mungkin hamil diluar nikah.

Tapi saya tak berani.
Emak sering mengutip kisah malin kundang di anak durhaka.
Jiwa rebel saya langsung ciut ketika emak menukil kisah itu.

Saya tak ingin dikutuk jadi gantungan kunci.

Mau minta tolong pada Bapak pun percuma.
Karna, secara de jure, keluarga saya menganut system matriarki.

Dimana emak saya bertindak sebagai Jenderal di Rumah, Ayah bertindak sebagai Mayor jenderal,
Dan saya hanya berpangkat tukang cukur tentara.

Secara hierarki kepangkatan,  status saya tak mungkin bisa menolak perintah emak.
Saya tetap diwajibkan masuk pondok pesantren..

Masuk pondok ternyata tak seseram dan sesulit yang saya bayangkan.

Di pondok pesantren,  banyak ilmu yang saya dapatkan.
Tak hanya ilmu Agama atau ilmu umum, tapi juga ilmu kehidupan.

Saya belajar menjadi pribadi yang tangguh, setia kawan, bertanggung jawab dan mandiri.

Tak enaknya di pondok hanya soal makanan.

Sudah rahasia umum jika makanan santri pesantren itu makanan yang bergizi.

'Bergizi rendah'

Menunya tak jauh dari tahu-tempe-tahu lagi.

Dan ini adalah masalah rumit bagi saya yang picky eater (suka pilih makanan).

Dirumah saya bisa pilih makanan, di pondok tentu hal itu adalah musykil.

Untungnya teman sekamar menghibur saya,
"Tenang kawan, besok lusa InsyaAllah menunya Ikan"

Dan ternyata benar, menu kantin hari itu ialah "Pecel lele".

Dan kabar gembiranya ialah setiap santri dapat jatah 2 potong ikan lele.

Persetan dengan menu "Vegan" yang setiap hari kami santap.

Malam itu, saya dan teman satu kamar seperti berpesta.

Entah karena bosan menu sederhana,
Rasanya bisa makan pecel lele di pondok itu sebuah kenikmatan HQQ.

Pondok saya hanya memberi menu daging tiap 3 minggu sekali.

Jadi menu ikan atau ayam adalah sebuah kemewahan.

"Nikmat mana yang kau dustakan? "

Tapi ada yang aneh ketika saya habis bersantap pecel lele itu.

Saya lihat dimeja santri senior yang persis seberang meja saya.
Terlihat banyak sisa potongan ikan lele yang masih utuh tak tersentuh.

Juga dibeberapa piring teman satu angkatan yang satu meja masih ada yang tidak memakan jatah ikan miliknya.

Teman sekamar saya iseng bertanya,
"kak, bukankah dosa apabila kita menyisakan makanan? "
Tak banyak berdalih, seorang santri senior langsung menawarkan sisa ikan lele di meja miliknya.
"kalian mau ikannya,  dek?"

Spontan saya dan beberapa rekan satu angkatan berebut minta sisa ikan dimeja milik santri senior.

Tapi ada keanehan lagi, ketika kami asyik makan pecel lele itu,
Ada beberapa santri senior cekikikan menahan tawa.
Ada seorang santri senior berdiri ingin mengutarakan sesuatu langsung dicegah rekannya yang lain.

Entah ada konspirasi apa..

Bagi saya bodo amat..

"nikmat mana yang kau dustakan? "

Dua hari kemudian misteri senyuman santri senior dan konspirasi yang melibatkan menu pecel lele itu akhirnya menemui titik terang.

Jum'at itu adalah hari libur ketiga saya dipondok.
Saya genap 3 minggu tinggal dipondok.

Jika biasanya saya tiap hari libur suka balas dendam pada kesibukan dan jam tidur yang selalu pendek dengan tidur seharian dikamar,

Libur kali ini saya memilih jalan-jalan keliling kompleks pondok dengan teman sekamar.

Kompleks pondok saya ternyata cukup luas.

Untuk memenuhi kebutuhan logistik dapur, pondok pesantren saya ternyata memiliki sawah dan kebun sayur sendiri.
Juga ada kandang ayam, kambing serta sapi yang dikelola oleh santri senior sebagai bagian dari pendidikan pesantren.

Terakhir, saya melihat ada kolam ikan lele yang cukup luas.

Tapi ada yang aneh di kolam itu..

Kukira ada yang buang potongan "Pisang goreng" ke kolam itu.

Ternyata benda terapung itu adalah, kotoran manusia.

Tak berapa lama,  ada suara "plung" yang keluar dari dekat pipa paralon besar.

Setelah ditelusuri,  ternyata pipa itu mengarah ke WC santri blok asrama lain.

2 orang teman saya langsung lemas dan muntah melihat kenyataan itu.
Saya hanya duduk lemas menahan rasa mual.

Akhirnya kami sadar arti dibalik senyuman para santri senior.

Kami makan ikan lele yang diberi tambahan pakan kotoran manusia.

Ternyata pondok pesantren saya menerapkan konsep Eco-food yang ramah lingkungan.

Yaitu gunakan system Re-use dan Re-Cycle pada perikanan lele secara terpadu.

Apa yang kita 'buang' adalah yang kita makan.

Terima kasih pak KIAI..

Anda cocok jadi menteri lingkungan hidup.

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

#Pengalaman Hidup Rhio :

"Gairah dalam kegagalan"

Saya dulu pernah ditawari kerja sebagai penjaga keamanan sebuah sekolah SMP di kabupaten Blitar.

Kala itu,  ada seorang guru honorer, sebut saja mas Agus.  Dia selepas jam sekolah usai sering mampir ke pos jaga.
Entah sekedar ngopi dan ngudud ( merokok ) bareng atau sekedar ngobrol santai.

Sudah lumrah bagi karyawan baru iseng bertanya pada karyawan seniornya tentang masa bakti bertugas,
" Sampeyan sudah kerja jadi guru disini berapa lama mas? "
" Udah 7 tahun,  mas "

" Sudah PNS dong pak? "
" Sayangnya belum rejekinya mas,  jadi PNS.. "

Seorang rekan yang ikutan urun dengar turut menjelaskan bahwa mekanisme dan tes pengangkatan Aparatur Sipil Negara sekarang sulit.

Kemudian saya sedikit trenyuh ketika sang Guru Honorer ini mulai bercerita tentang kegagalannya ikut tes CPNS berkali-kali ( sekitar 3 kali)

Mungkin kisah percintaan saya tak semelankonis itu dibandingkan kisah kegagalan beliau dalam tes CPNS.

Akan tetapi,  yang menarik ialah mas Agus tidak menyerah dan akan terus mencoba disaat ada kesempatan.
Dia merasa ada gairah dan harapan untuk terus mencoba tes CPNS itu walau belum berhasil.

Lalu mengapa mas Agus terus bergairah?

Karena dalam proses meraih cita-cita itu ( jadi PNS)  , ada sesuatu yang sangat terasa untuk diperjuangkan, ada adrenalin yang terpacu, ada proses kegagalan yang harus dilalui, ada harga yang harus dibayar..

Dan tentunya ada mimpi yang bisa diraih dimasa depan.

Cita-cita bukan melulu soal bahagia, namun juga soal gairah.

Saya sendiri sudah pernah beberapa kali mengungkapkan perasaan saya kepada wanita yang saya suka.

Hasilnya, seperti yang sudah bisa anda duga: sebagian besar menolak, dan sisanya menolak dengan tegas.

Tentu saya sedih, namun tak berlarut-larut, karena saya sadar, tujuan saya tidak hanya untuk mencari kebahagiaan, melainkan juga untuk mencari Gairah.

Dan untuk mencapainya, saya harus merasakan penolakan terlebih dahulu. #Taeeek.

Dalam kehidupan ini,  Satu Kegagalan tak selamanya menjadi puncak kegagalan. Satu kegagalan bahkan kadang menjadi titik balik untuk mencapai kebahagiaan yang lebih tinggi.

Ibarat free style dalam ajang BMX, atau motocross,  seorang rider akan butuh turunan yang curam untuk bisa mendapatkan jump flip yang lebih tinggi..

By the way,  balik ke masalah mas Agus gagal CPNS.

Saya dulu sempat memberi saran cara diangkat PNS dengan mudah.

" Ah Masa beneran mas? Jangan2 kamu mbujuk'i ( membohongi)  ? "

" Beneran kok mas, saya jamin kamu bakal diangkat PNS tahun ini..

Caranya ialah kamu pura-pura pingsan didepan pak Harno,  kepala sekolah yang udah PNS itu

Saya jamin kamu bakal diangkat PNS "

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Rhio-way : Cara tokcer mengusir rasa kesepian.

Konon katanya, satu hal yang lebih mengerikan ketimbang amarah adalah kesepian.

Amarah membuat seseorang mampu membunuh orang lain, namun kesepian sanggup membuat seseorang membunuh dirinya sendiri.

“Mampus kau dikoyak-koyak sepi,” kalo ngak salah begitu kata Chairil Anwar.

Kesepian, memang sesuatu yang tentu saja mengerikan. Banyak orang rela melakukan apa aja, menghabiskan uang berapa saja, semata demi terhindar dari kesepian.

Nah, berikut ini adalah beberapa tips yang mungkin bisa Anda lakukan jika suatu saat Anda dilanda rasa kesepian yang teramat sangat.

1. Ikuti kegiatan-kegiatan yang menjanjikan keramaian.

Banyak kegiatan2 yang sebenarnya selalu diikuti oleh banyak orang. Kegiatan-kegiatan inilah yang mungkin bisa Anda manfaatkan untuk mengusir kesepian.

Dari mulai ibadah komunal misalnya sholat jumat, ritual ibadah di gereja, pawai partai politik, ikut tawuran, sampai ikut reuni peringatan hari raya A**k setiap tanggal  2 desember.

2. Pahami bahwa sejatinya Anda adalah makhluk yang tak pernah sendiri.

Pahamilah bahwa kau tak pernah sendiri - begitulah penggalan lirik lagu "Separuh aku" yang dibawakan oleh Noah.

Karena pada kenyataannya,  kita tak pernah sendiri.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan ( juga saya copas)  oleh Shai Fuchs, Ron Milo dan Ron Sender dari Weizmann Institute of Science . Mereka menemukan bahwa jumlah bakteri yang bersarang di dalam tubuh manusia adalah sebanyak 40 triliun.

Ini tentu sebuah fakta yang cukup menyedihkan tapi juga cukup menyenangkan.

Menyedihkan karena ternyata tubuh manusia adalah tempat bakteri tumbuh subur, namun fakta ini juga cukup menyenangkan.
Sebab manusia sejatinya adalah makhluk yang tak pernah sendiri.

Jadi,  saat kamu sendiri, yakinlah masih ada jutaan kuman dan bakteri bersarang di ketekmu.

Kamu tak sendirian.

3. Berbagi kesendirian kita dengan makhluk lain.

Coba bayangkan, malam hari yang kelam, Anda duduk sendirian di kamar kost, kawan-kawan yang lain sedang pulang kampung, tak ada kawan yang bisa diajak bicara, hening, sunyi, senyap.

Nah, pada titik ini, ada satu hal yang bisa Anda lakukan agar Anda tak merasa sendiri. Caranya sangat mudah.

Rebahkan tubuh di kasur, bakar sebatang dupa.

matikan lampu, keluarkan ponsel Anda, buka google, dan cari dan download film "Pengabdi Setan" atau "Danur 2 "

Sungguh, tak sampai satu jam, Anda tidak akan merasa sendiri.

Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

About Me

About Me

Pengikut

Label

  • Cerita Komedi
  • Curhatanku
  • Motivasi
  • Tutorial

Follow Us

  • facebook
  • twitter
  • instagram
  • Google+
  • youtube

Postingan Populer

  • ALUR CERITA : ALUR MAJU, ALUR MUNDUR, DAN ALUR CAMPURAN
    1. Alur Maju : Ceritanya bergerak maju. Contoh sederhananya adalah misalnya cerpen itu awalnya menceritakan tentangg seorang anak k...
  • Cara Menulis Alur & Plot Cerita
    Oleh: Joni Lis Effendi Trik Sederhana Menulis Alur dan Plot Cerita Galau mau bedain alur dan plot? nih, KA kasih tahu gimana caranya ...
  • Balada Jomblo dan Penderita gangguan jiwa
    Balada Jomblo ODS .. terkadang, enggak enak juga "terkenal" di lingkungan  karena memiliki status ODS (Orang dengan skizofreni...
  • Kisah Asmara Halimah
    Kisah Asmara Halimah [True Story] Syahdan, sewaktu saya masih duduk dibangku sekolah dasar. Ada drama kisah asmara yang cukup kontroversia...
  • Macam delusi atau waham skizofrenia
    [REPOST, biar gak bingung waham itu apa, tulisan di bawah ini saya posting ulang juga] MENGENAL ISTILAH DASARIAH GANGGUAN KEJIWAAN “Waham”...
  • Diskriminasi pembelaan
    Dulu ada kawan sekelas SMP saya mengalami cacat fisik, pada mukanya. Yaitu bekas luka besar akibat terkait besi waktu kecil. Jadi bentuk waj...
  • Kena Gigi, Uang Kembali
    Kena GIGI, Uang Kembali. Tahun 2008 dahulu,  ialah zaman jaya nya Game Online  PC dan Warnet khusus Game. Saat itu aku kecanduan Game Onli...
  • Kisah PSK paruh baya.
    Zaman itu aku masih 18 tahun. Masih hobi berpetualang keluar kota bila hari libur kerja. Suatu hari , saat pulang dari Surabaya dengan Kere...
  • Kisah Li shu wen
    Konsistensi Dalam dunia kungfu china, ada seorang ahli kungfu terkenal. namanya Li Shuwen. (dalam manga kenji = Lie Syo Bun). ...
  • Tragedi pengantin sunat
    Tragedi Pengantin Sunat. Aku mengalami sirkumsasi atau disunat saat SD. Akupun tak tahu awalnya, Awal Mulanya Bapakku saat magrib mengaja...

Arsip Blog

  • ►  2024 (95)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (77)
    • ►  Oktober (17)
  • ►  2022 (3)
    • ►  Mei (2)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2021 (6)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Februari (4)
  • ►  2020 (7)
    • ►  Desember (5)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2019 (33)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (8)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (6)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ▼  2018 (16)
    • ▼  Desember (3)
      • Antara aku, pesantren dan pecel lele
      • Gairah dalam kegagalan
      • Cara tokcer mengusir rasa kesepian
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2017 (13)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2016 (4)
    • ►  November (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (1)
  • ►  2015 (26)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (14)
    • ►  Agustus (4)

Created with by ThemeXpose | FreeBloggerTemplates.org