Kisah PSK paruh baya.

by - November 06, 2019

Zaman itu aku masih 18 tahun. Masih hobi berpetualang keluar kota bila hari libur kerja.

Suatu hari , saat pulang dari Surabaya dengan Kereta Api Penataran.

aku ketiduran. Jadi saat terbangun, terpaksa turun di stasiun terakhirnya Kereta Penataran yaitu Stasiun Blitar.
Aku jarang turun di stasiun Kota Blitar. Karena kejauhan dari rumahku.
Tapi ya sudahlah..terlanjur.

Hari itu sudah Malam.

Saat pulang,  aku lewat jalan/gang tembusan.

Tiba2 aku dipanggil seseorang.

Suaranya mirip suara ibu2.

"Mas.. Mas.. Tolong kesini"

Aku menoleh kearah suara itu,
Ternyata ada ibu2 paruh baya sedang memanggil Namaku.

Aku datangi ibu2 yang memanggil namaku itu. Mungkin beliau mau minta tolong padaku, atau entah bertanya alamat.

Aku bertanya sopan dalam bahasa jawa kromo inggil/halus :

"Iya mbah/ bu,  ada yang bisa saya bantu? "

Ternyata dia membalas begini :

"Mas.. 25ribu saja.. Ayo..sini aja"

Ketika aku memperhatikan dengan seksama,  ternyata ibu2 tersebut hanya pake, maaf ..cangcut.
Celana dalam yang biasanya dipake ibu2 rumah tangga.

Akupun tersentak kaget,  ternyata ibu2 yang mungkin seumuran nenekku itu ternyata seorang PSK.

Dan dibelakangnya terlihat ada beberapa wanita2 tua yang berpenampilan seperti dirinya.

Aku baru ingat, kisah tetanggaku bahwa sebelah selatan Stasiun Blitar kota ada pemukiman kumuh yang jadi lokaliasi illegal. Namanya "banpo" .
Seringkali dirazia satpol PP, namun setelah dibiarkan, diam2 muncul lagi.

Kemudian aku menyaksikan sendiri hari itu.

Akupun merogoh uang di kantongku.

Ada 30ribu. aku berikan kepada wanita itu.
kemudian aku langsung lari setelah mengangsurkan uang itu ketangannya.

Aku terpaksa jalan kaki hampir 10 kilometer untuk pulang ke rumah.

Semua uangku kuberikan pada ibu itu, jadi tak ada uang lagi tuk naik angkutan umum.

Aku tak terlalu kaget.
Melihat PSK paruh baya/berumur bukan hal baru bagiku.

Aku pernah lihat sekali.

Tapi lihatnya terasa sakit. Padahal keluarganya bukan..
😢

You May Also Like

0 comments