Kena Gigi, Uang Kembali

by - November 05, 2019

Kena GIGI, Uang Kembali.

Tahun 2008 dahulu,  ialah zaman jaya nya Game Online  PC dan Warnet khusus Game.

Saat itu aku kecanduan Game Online.

Libur kerja,  aku sering bergadang hingga pagi di warnet menjadi pemburu paket malam.

10 jam,  10ribu.

Tengah malam jam 12, aku lapar, PC aku titip kepada teman.

aku kemudian keluar naik sepeda mencari makanan di warung yang buka hingga dini hari.

Pulangnya, aku  bersepeda sejenak menikmati suasana kota blitar saat tengah malam.

Tak sengaja aku lewat jalan sebelah timur alun2 kota blitar.

Disana terlihat gerombolan waria sedang mangkal dibawah pohon beringin.

Karena waria itu adalah X-men alias mantan cowok,
Sifat genit cowok tetap terbawa pada diri mereka.

Bedanya ialah jika lelaki tulen menggoda perempuan.

Para Waria itu menggoda sesama lelaki.

Dan aku ialah lelaki malang tersebut.

"Mas.. Sini.."

"Mau Sedot mas?  Kena Gigi, Uang Kembali.. "

"Karo aku ae mas, Mengko Tak Tukok ne klambi"

( Sama saya aja mas,  nanti aku belikan baju)

Karena merinding dan risih digoda terus,
Aku tak sengaja misuh ( mengumpat).

"Janc##k,  As###"

Tak kusangka,  ada beberapa waria yang tadinya duduk di bawah pohon beringin,  tiba2 berdiri.
Mungkin ada yang tersinggung.

Refleks dan sadar akan adanya bahaya,

Aku langsung mengayuh sepedaku secepat mungkin menjauhi tempat itu.

Dan aku tambah mati2an mengayuh saat melihat batu melayang hanya sekitar 1 meter melintasi depan kepalaku.

Lampu merah aku terabas karena ketakutan. Untung saat itu tengah malam dan sepi kendaraan.

Saat cukup jauh,  aku menengok kebelakang.

Ternyata mereka memang berniat mengejarku. Dan untungnya tak benar2 mengejar misalnya menaiki motor.

Aku mengayuh sepedaku ke arah Polres Blitar.

Di depannya ada warung kopi yang buka.
Aku masuk ke warung itu untuk sembunyi.
Kalopun mereka mengejar,  tak akan berani macam2 karena lokasinya dekat Kantor polisi

"Buk.. Njaluk Es teh.."

Pintaku dengan nafas terputus putus karena kecapek'an.

"Kenapa mas? Kayaknya habis olahraga? " tanya seorang bapak2 disitu.

"Anu pak.. Kulo meniki tas diuber kalih bencong.."

( anu pak. Saya ini habis dikejar bencong)

"Ealah mas.. Sampeyan itu ganteng tinggi,  gagah.  Kok doyannya sama bencong? "

Dan akupun sukses dijadikan bahan tertawaan pelanggan kedai kopi itu.

Sayangnya aku terlalu lelah untuk melakukan klarifikasi. biarin..

Saat minum es teh,  aku menyadari bila sebetulnya aku yang salah.

Aku tak seharusnya misuh / memaki para waria itu.

Aku seseorang yang tak suka bully dan diskriminasi.

Aku sangat sensitif bila diejek orang,  karena masa kecil sering dijadikan ejekan.

Mungkin.. Para waria tersebut sensitif karena sering dipelakukan secara diskriminatif dan dipandang negatif oleh Masyarakat.

Dengan pengalaman ini,  aku jadi berfikir,  sebaiknya hati2 bila berkata buruk dengan orang lain.
Sekalipun orang itu buruk sekalipun dimataku atau masyarakat. Tentu aku tak layak mengatakan hal buruk tentang mereka.

Waria yang jahat,  itu mungkin dulunya ialah Waria baik yang sering disakiti.

Aku masih ingat kata2 candaan mereka :

"Mau Sedot mas?  Kena Gigi , Uang Kembali"

Bahkan Waria zaman now bisa memberi garansi Cash Back pada pelanggannya.


Tapi aku berharap itu terakhir kali aku bermasalah dengan mereka.

"Ya Tuhan, Aku berlindung padaMu atas Godaan Perempuan yang kencing berdiri"

You May Also Like

0 comments