Cara Menulis Alur & Plot Cerita

by - September 26, 2015

Oleh: Joni Lis Effendi

Trik Sederhana Menulis Alur dan Plot Cerita
Galau mau bedain alur dan plot? nih, KA kasih tahu gimana caranya bedain antara alur dan plot. inget ya, PLOT, bukan pilot.. hehhehe... yuuk di baca...

1. Alur Cerita

Alur adalah pergerakan cerita dari waktu ke waktu, atau rangkaian peristiwa demi peristiwa dari awal sampai akhir cerita. Ada alur progresif yang bergerak runtut dari awal sampai akhir (A-B-C). Alur kilas balik (flash back) yang dimulai dari akhir cerita kemudian bergerak ke awal cerita (C-B-A). Dan, ada alur percampuran antar kedua alur yang disebutkan di atas.
Alur dibangun oleh narasi, deskripsi, dialog, dan aksi/laku (action) dari tokoh-tokoh cerita. Alur yang baik akan sangat membantu pembaca untuk menangkap gambaran utuh dari cerita yang disuguhkan dalam novel. Bagi penulis, penguasaan alur cerita sangat menolong agar nggak kehilangan jejak, atau mentok di tengah jalan.

Sebaiknya sebelum mulai menulis dibuat terlebih dahulu draf alur ceritanya. Hal ini untuk memudahkan kita saat menulis nanti. Walaupun begitu, kita nggak diharuskan terlalu kaku memegang draf awal dari alur tersebut. Karena biasanya ketika menulis, pergerakan alur cerita akan berkembang dengan sendirinya.

Kamu bisa menulis draf awal sebuah alur cukup dengan beberapa kalimat aja, paling banyak lima kalimat. Tentunya nggak terlalu ribet, kan. Berikut ini contoh alur dari cerpen "Rindu Banjir" yang dimuat di Majalah Ummi edisi Februari 2010.

Contoh Alur:
•          Salmah selalu merindukan datangnya banjir.
•          Salmah mendapatkan haid pertama saat musim banjir tiba.
•          Emak melarang Salmah bermain sama anak laki-laki.
•          Marlan, sahabat baik Salmah, kaget dengan perubahan sikap Salmah.


2. Tehnik Menulis Plot

Plot adalah hubungan yang mengaitkan satu kejadian dengan kejadian lainnya sehingga saling berhubungan yang memicu terjadinya krisis dan menggerakkan cerita menuju klimaks (puncak konflik). Dengan kata lain, adanya suatu peristiwa dibenturkan dengan peristiwa lain, yang saling bergesekan sehingga memantik konflik. Plot inilah yang sesungguhnya menggerakan cerita dari awal sampai akhir yang menghiasinya jalannya cerita tersebut dengan ketegangan, konflik dan penyelesaian (ending).

Di dalam plot inilah persoalan-persoalan yang dihadapi para tokoh cerita saling digesekkan, dibenturkan satu sama lain menjadi persoalan baru yang lebih kompleks, diseret ke puncak krisis, lalu dicari pemecahan (penyelesaian)-nya menuju akhir cerita (ending). Plot digerakkan oleh tokoh cerita, gesekan yang timbul karena pergerakan plot inilah yang melahir ketegangan (suspend) yang menyulut api konflik. Kemudian plot yang mengkondisikan tokoh cerita berusaha untuk mencari jalan keluar dari konflik yang terjadi tersebut untuk menurunkan tensinya sampai pada ending.


Contoh plot dalam cerpen "Rindu Banjir"
•          Salmah mendapatkan haid pertamanya bersamaan dengan datangnya banjir sehingga Emak melarang Salmah bergaul dengan laki-laki termasuk main hujan dan bersampan dengan Marlan. Karena sekarang dia sudah gadis dewasa yang harus menjaga adab pergaulan.
•          Keinginan Salmah untuk main sampan selama banjir sirna dengan adanya larangan Emak.
•          Salmah dikurung di rumah selama haid dan tak boleh ke mana-mana.
•          Marlan, sahabat baik Salmah, heran dengan perubahan sikap Salmah yang terkesan menjauhinya. Sikap Salmah menjadi dingin kepada Marlan, dan Marlan pun akhirnya menjauhinya.




Nah, sekarang timbul pertanyaan, apa beda alur dengan plot?

Beberapa perbedaan antara alur dan plot:

1.         Alur berisi kronologis cerita, walau susunannya bisa maju, kilas balik atau gabungan.
2.         Alur hanya rangkaian cerita dari awal sampai akhir.
3.         Alur bisa dijabarkan dengan gaya narasi, deskripsi, eksposisi dan narasi. Sedangkan plot sebagian besar dengan narasi dan dialog.
4.         Plot adalah pergerakan cerita dari satu kejadian demi kejadian yang saling berkaitan, bahkan terkadang sengaja dibenturkan untuk menimbulkan adanya ketegangan, klimaks (puncak konflik), antiklimak (penurunan konflik) sampai ending.
5.         Alur adalah badan cerita sedangkan plot adalah ruh yang menggerakan cerita.
6.         Alur ada pada jenis tulisan lain seperti feature dan esai. Sedangkan plot khusus ditemukan dalam cerpen dan novel.


You May Also Like

0 comments