ALUR CERITA : ALUR MAJU, ALUR MUNDUR, DAN ALUR CAMPURAN

by - September 27, 2015


1. Alur Maju :

Ceritanya bergerak maju.
Contoh sederhananya adalah misalnya cerpen itu awalnya menceritakan tentangg seorang anak kecil dan berkembang / berakhir saat dia telah remaja.

2. Alur Mundur :

Cerita bergerak mundur, alias flashback. Biasanya bercerita tentang latar belakang sebuah kejadian. Misalnya cerita tentang seorang mantan veteran yang membayangkan kisah hidupnya di masa muda.

3. Campuran :

Adalah cerita yg memiliki campuran alur maju dan mundur. Biasanya cerita ini dimulai di tengah-tengah. Sementara cerita berkembang maju, beberapa kali ditampilkan beberapa potongan flashback yang menjelaskan latar belakang cerita.

Contoh sederhananya bisa saya ambil dr cerita The Bourne Identity, di mana cerita diawali di tengah2, saat Jason Bourne tidak ingat siapa dirinya. Sementara cerita bergulir maju, pelan2 kita diperlihatkan flashback / kejadian masa lalu Jason Bourne.

Tujuan alur seperti ini adalah utk mengulik rasa penasaran pembaca sehingga mereka tidak bosan dan terlalu mudah menebak cerita yg kita buat. ni die contohna:
Contoh  :
Cerita seseorang masa sekarang , kemudian kembali ke masa lalunya dan berlanjut kembali ke masa sekarang dan ke masa datang

Alur dibagi jadi 3 yakni :

1.         Alur maju yaitu rangkaian momen yang urutannya sesuai dengan urutan waktu perihal atau cerita yang bergerak ke depan terus.

Contoh:
•          misalnya cerpen itu awalnya menceritakan tentangg seorang anak kecil dan berkembang / berakhir saat dia telah remaja.
•        Cerita seseorang mulai dari kecil hingga dewasa

2.         Alur mundur yaitu rangkaian momen yang susunannya tidak sesuai dengan urutan waktu perihal atau cerita yang bergerak mundur ( flashback ).
Contoh:

•         cerita tentang seorang mantan veteran yang membayangkan kisah hidupnya di masa muda.
•        Cerita pengalaman seseorang mulai dari masa tua ke masa kecil

3.      Alur campuran yaitu alur yang menceritakan peristiwa di bagian tengah cerita kembali ke awal cerita dan kembali melanjutakan cerita ke bagian akhir cerita.

Contoh:
•        Cerita seseorang masa sekarang , kemudian kembali ke masa lalunya dan berlanjut kembali ke masa sekarang dan ke masa datang
•        sederhananya bisa saya ambil dr cerita The Bourne Identity, di mana cerita diawali di tengah2, saat Jason Bourne tidak ingat siapa dirinya. Sementara cerita bergulir maju, pelan2 kita diperlihatkan flashback / kejadian masa lalu Jason Bourne.

Alur meliputi sebagian step : 
1.         Pengantar : sisi cerita berbentuk lukisan, waktu, area atau perihal yang disebut awal cerita.
2.         Tampilan problem : sisi yang menceritakan maslah yang dihadapi pelaku cerita.
3.         Puncak ketegangan / klimaks : problem didalam cerita telah amat kritis, konflik sudah memuncak.
4.         Ketegangan alami penurunan / antiklimaks : problem sudah berangsur–angsur bisa diatasi serta kecemasan mulai hilang.
5.         Penyelesaian / resolusi : problem sudah bisa diatasi atau dikerjakan.




Macam – Macam Alur

1.Alur Maju (Progesi)

Alur maju (Progesi) adalah sebuah alur yang memiliki klimaks di akhir cerita dan merupakan jalinan/ rangkaian peristiwa dari masa kini ke masa lalu yang berjalan teratur dan berurutan sesuai dengan urutan waktu kejadian dari awal sampai akhir cerita

• Disebut juga alur Krognitif

• Tahapannya :
a. Awal  
b. Peruwitan
c. Klimaks
d. Antiklimaks
e. Akhir

Contoh cerpen :

Gadis kecil bernama Marsha yang tinggal dengan ibunya ingin pergi ke hutan untuk mencari jamur. Marsha mulai masuk ke dalam hutan. Tak lama kemudian Marsha tersesat dan menemukan sebuah rumah kecil, yakni rumah seekor beruang. Marsha tak diperbolehkan oleh si beruang untuk pulang ke rumah dan harus terus melayaninya. Marsha berusaha memikirkan cara pulang. Dia membakar kacang polong dan berpura – pura meminta bantuan beruang untuk mengantar kacang polong ke ibunya. Dia memindah kacang polong dan masuk ke keranjang, dan si beruang membawanya ke Desa. Akhirnya Marsha dapat bertemu ibunya kembali. .........

Dari cerpen di atas dapat kita tentukan bahwa memiliki alur maju karena :

a. Awal : Gadis kecil bernama Marsha yang tinggal dengan ibunya.
b. Peruwitan : Tak lama kemudian Marsha tersesat dan menemukan sebuah rumah kecil, yakni rumah seekor beruang.
c. Klimaks : Marsha tak diperbolehkan oleh si beruang untuk pulang ke rumah dan harus terus melayaninya.
d. Antiklimaks : Marsha masuk ke keranjang, dan si beruang membawanya ke Desa.
e. Akhir : Akhirnya Marsha dapat bertemu ibunya kembali.


Contoh cerpen :

Dulu benci sekarang cinta

Waktu aku pulang sekolah, pada pukul 04.00 WIB ,  aku mampir dulu di toko aksesoris  sebelah barat SMA ku. Aku pergi ke toko aksesoris dengan temenku Karina. Kami berdua akan membeli kaca mata untuk kado ulang tahun yang akan ku berikan kepada temenku badroela, di pesta ulang tahunnya 3 hari ke depan nanti .
Pada saat aku memasuki toko aksesoris, terlihat banyak siswa-siswi dari SMA 2 Pati yang juga berada di sana. Aku dan karina pun langsung memilih kacamata tersebut. Kalau tidak, nanti aku pulang ke rumah akan kesorean. Setelah aku sudah membayar kacamata yang ku beli aku langsung keluar. Tiba-tiba di luar aku berpapasan dengan suryanata. Dia adalah orang yang paling ku benci, dari dulu. Karena dia pernah mengerjain aku, sampai aku di BK oleh guru. Padahal aku  tidak pernah memusuhi dia sebelumnya. Mungkin apa karena dia suka sama aku ya.. haha..
Lalu, suasana yang tadinya aku senang telah membeli kado kini menjadi buram. Kacamata yang telah terbungkus samak dengan cantik dan rapi pun di ambil paksa oleh suryanata yang akan di buka. Katanya, dia penasaran dengan isi kado itu. Lalu aku marah, dan aku minta untuk mengembalikan kado tadi. Dia tetap mengejek dan tidak mau memberikannya kepada ku.
Lalu, aku keluarkan jurus andalanku yaitu ku incak kakinya. Dia langsung meringis kesakitan lalu kadonya di lempar begitu saja. Aku pun langsung cepat-cepat mengambil kadonya tadi. Eh, malah suryanata mengejar aku.  Dia tau kalau isi kado itu adalah kacamata.dia kan suka sekali dengan aksesoris kaca mata. Aku pun teriak-teriak dan minta tolong pada temenku karina untuk siap menangkap kado lemparanku tadi , karena aku di kejar suryanata.
Setelah itu, aku berhenti berlari karena capek di kejar suryanata tadi. Eh malah si surya ada di belakangku, aku pun minta maaf sama dia. eh dia malah tersenyum. Terus, pipiku di cubit  sampai merah, dan rasanya sakit. katanya itu balasan karena aku tadi telah menginjak kakinya. Dia langsung aku tanya, kenapa dia sering jengkel , ngerjain sama aku , dia tetap gak mau menjawab. Ya udah , aku pun langsung pergi dan pulang.
Dia juga ikut pulang dengan motornya, tapi di tengah perjalanan tadi,  dia malah menyelip aku. Sampai-sampai aku  ingin marah lagi. Ohh.. ternyata dia mau minta maaf sama aku tentang perbuatannya tadi, karena dia sadar, kalau perbuatan jengkelnya itu telah membuatku sedih. Aku gak tau maksut dia bicara gitu, tiba-tiba dia mau mengatakan cinta pada aku. Kalau di balik perbuatan jengkelnya itu, dia menyimpan rasa terhadapku. Aku langsung kaget dan terkejut. Aku tidak percaya, mungkin dia berbohong, atau ingin ngerjain aku lagi.
Tapi, dia bilangnya malah serius,  karena aku juga sebenernya suka sama dia lalu aku bilang oke. Dia langsung senang sekali . tiba-tiba bensin dia habis di tengah jalan, motor dia berhenti padahal waktu itu sudah mnejelang magrib. Karena aku tidak tega melihat dia mendorong motornya sendirian , lalu aku ikut menemaninya. Aku gak menyangka kalau selama ini, dia sering ngerjain aku ternyata itu sudah di rencanakan. Peristiwa tadi sore itu pun juga sudah di rencanakan. Sekarang aku sadar, bahwa aku dan dia saling membenci, malah sekarang cinta.


2. Alur Mundur (Regresi)

• Alur mundur (Regresi) adalah sebuah alur yang menceritakan tentang masa lampau yang memiliki klimaks di awal cerita dan merupakan jalinan/ rangkaian peristiwa dari masa lalu ke masa kini yang disusun tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian dari awal sampai akhir cerita.

• Disebut juga alur tak Krognitif
• Tahapannya :  

a. Akhir
b. Antiklimaks
c. Klimaks
d. Peruwitan
e. Awal

Contoh cerpen :

Lia bercerita kepada Ani tentang pengalamannya di pasar. “Aku mengejar seorang pencuri yang mencuri dompet Bu Laksmi di pasar tadi pagi. Untungnya aku berhasil menangkap si pencuri dan mengembalikan dompet Bu Laksmi. Aku dapat menolong Bu Laksmi dengan cepat karena aku berada di samping Bu Laksmi ketika dompetnya dicuri. Bu Laksmi juga berkata bahwa tadi si pencuri berada di belakang Bu Laksmi ketika ia berangkat ke pasar”, kata Lia.


Dari cerpen di atas dapat kita tentukan bahwa memiliki alurmundur karena :

a. Akhir : Lia bercerita kepada Ani tentang pengalamannya di pasar
b. Antiklimaks : Aku mengejar seorang pencuri yang mencuri dompet Bu Laksmi di pasar tadi pagi
c. Klimaks : Untungnya aku berhasil menangkap si pencuri dan mengembalikan dompet Bu Laksmi
d. Peruwitan : Aku dapat menolong Bu Laksmi dengan cepat karena aku berada di samping Bu Laksmi ketika dompetnya dicuri.
e. Awal : Si pencuri berada di belakang Bu Laksmi ketika ia berangkat ke pasar

Contoh cerpen:

Sekolah, tempat yang menurut sebagian orang adalah tempat yang penuh dengan berbagai cerita.Apalagi di masa SMK,Cerita cinta,persahabatan,dan persaingan dalam prestasi.Itulah yang Asyifa Nadya Chika Latief (Chika) rasakan.Sekarang dengan perawakan nya dan penampilan nya yang menawan setelah Menjadi mahasiswi di suatu perguruan tinggi swasta Indonesia Fakultas ilmu ekonomi dan akuntansi.Sekarang mulai memasuki semester 3.Namun Chika belum juga bisa mendapat sahabat dan cerita-cerita manis seperti apa yang dia dapat di sekolah nya dulu.
Suatu hari di Lantai 4 Pojok Kampus Chika,Chika duduk sendiri ,terdiam,terpaku,dan teringat tentang masa sekolah nya yang indah.Sambil memandangi album foto di BB nya,tanpa sadar Chika menitihkan air mata.entah air mata sedih,haru,atau bahagia?
Satu persatu memori masa SMK kembali dia buka.Dari awal pendaftaran sekolah yang sangat rumit itu sampai saat perpisahan sekolah yang di laksanakan di Bali itu.
Masih teringat tajam saat Masa Orientasi Siswa di sekolah nya.Semua calon siswa diwajibkan menuruti perintah kakak kelas yang menjunjung tinggi senioritasnya.Baik menuruti untuk memakai aksesoris MOS yang aneh seperti mengalungi Buah Terong di lehernya,memakai sepatu dan kaos kaki yang berbeda kedua sisi warnanya,memakai tas dari plastic keresek hitam,serta menguncir rambutnya Menjadi tujuh ikatan. “Hmmmmmm….dasar senior edan” Kalimat itu yang Chika katakana ketika mendengar perintah dan peraturan perlengkapan MOS yang harus di lengkapi.
Hari pertama MOS,tidak semulus yang Chika Fikirkan.Dia telat bangun,Dan sibuk mencari sepatu dan kaos kaki yang pas untuknya. Alhasil dia datang ke sekolah tepat saat upacara pembukaan MOS dimulai.Chika sangat geger,Tiba-tiba ada suara keras dari Microphone tedengar “Bagi peserta MOS yang bernama Asyifa Nadya Chika Latief,diharap maju ke lapangan untuk mewakilkan semua peserta MOS tahun ini.” Asyifa terkejut,terperanagh,dan kaget.Tanpa berat kaki,dia pun maju ke lapangan untuk menuruti panggilan tersebut.tidak hanya Chika yang dipanggil ke depan,tetapi ada juga calon siswa laki-laki yang di panggil yaitu bernama Dimas Ari Ginanjar asal SMP Abdi Karya.Akhirnya mereka pun Menjadi “Kelinci Percobaan” Untuk peresmian MOS di SMK ABC itu. Sejak hari itu, teman teman Chika selalu mengecengi Chika dengan Dimas.Padahal tidak ada hubungan apa apa antara Dimas dan Chika.
Hari ke dua MOS,Chika merasa bosan karena senior yang mendampingi kelasnya itu sangat Jayus . Alhasil ketika senior yang bernama Dion itu berbicara,Chika tidak mendengarkannya,Chika malah berkenalan dengan teman-teman baru nya .Melihat hal tersebut,Dion pun memarahi Chika,Chika dihukum berdiri di depan kelas sambil melotot dan tidak boleh berkedip (wah mana bisa manusia ngga berkedip)ckckck. Sebagai junior,Chika pun menuruti saja perintah konyol senior nya itu.
Hari ke tiga MOS, Chika sedang duduk di lapangan bersama teman teman baru nya yang bernama Nuna,Sesil,dan Tania, tiba-tiba ada kakak kelas yang lewat, dengan wajah manisnya dan gaya Cool nya. Chika pun merasa suka dan tertarik dengan kakak kelas nya itu dan mencoba mencaritahu siapa namanya.
Mencari mencari mencari tapi tidak ada yang tahu,akhirnya Chika putus asa deh.
Hari ke tiga MOS,jam 13.00 WIB setelah sholat dzuhur,ada acara penutupan MOS sekolahnya ituSangat ramai,ada penampilan PASKIBRA,PRAMUKA,dan PMR serta futsal dan dance. Semua penampilan memukau,tetapi saat penampilan modern dance,malah memperjelek suasana.”Ngga sepadan banget sih dancernya.yg satu badannya kurus kering,yang satu badan nya montok,yang satu juga badan nya gendut banget…mana dance nya ngga kompak,apa tuh bawa bawa bangku tapi ngga di pake bangku nya.ngga konkret ahhh!” Ujar Chika.
Tetapi walaupun begitu Chika dan teman teman nya tidak diperbolehkan pergi dari lapangan sekolahnya itu sebelum acara selesai.(Hmmmm nikmatin aja deh tuh Chika penderitaan lo)

Hari pertama sekolah dan memakai baju PUTIH ABU-ABU,rasa deg-degan yang Chika rasa .Di depan pintu rumahnya Chika berdoa “Moga aja hari ini berjalan lancer dan gue bisa dapat temen baru lagi,amin”
Sampai nya di sekolah,Semua siswa kelas satu berpenampilan baru.Mereka culun semua,ya maklum namanya juga baru lulus SMP. Ketika Chika naik tangga menuju ke kelasnya ,Chika melihat Kakak kelas yang manis dan ganteng itu.Mereka berpapasan dan Chika member senyuman,hhmmmmm tapi si cowok itu ngga ngasih respon apa-apa ke Chika.(Kasian deh lo Chika!:))
Chika masuk di kelas X.Ak1 dengan jumlah siswa 33 orang yang terdiri dari 30,perempuan dan 3 pria.(Wah,,,hati-hati tuh buat cowok yg di kelas itu,ntar jadi ketularan melambai lagi!Hhahaha :D) Sebenarnya Chika itu ngga suka sama pelajaran yang berbau angka-angka apalagi akuntansi,dia memilih masuk jurusan akuntansi karena mengikuti saran dari teman teman nya yang katanya sih kalo siswa akuntansi itu dipandang tinggi sama orang orang.(ckckckkc…kalian jangan meniru perialku Chika ini ya).
Dulu sih di SMP Chika termasuk anak yang pintar,terbukti dari masuknya dia ke kelas unggulan di sekolah nya dulu dan juga dia sering mengikuti lomba lomba cerdas cermat di SMP nya.Tapi Chika tetep aja ngga suka pelajaran matematika walaupun nilai ulangan matematikanya selalu diatas rata-rata.
Ngga terasa satu semester SMK Chika lalui.Sampai enam bulan itu juga Chika ngga dan belum nemuin cowok yg bisa dia pacarin,padahal sih Chika ngga jelek ,dia manis kok.Tapi lama-Kelamaan ada juga tuh cowok yang terpikat sama Chika,Namanya Arya.Si Arya bukan cowok terkenal apalagi cakep,Arya tapi punya skill yg cowok lain ngga punya,dia itu mandiri dan Arya juga jago Beladiri.Tapi engga tau tuh kenapa temen-temen Chika semua ngga ada yg setuju sama hubungan Chika dan Arya terutama ketiga sahabat Chika yaitu Nuna,Sesil,dan Tania.Wajar aja lah mereka ngga setuju,wong si Arya itu NGGA BANGET.
Selama masa pacaran ,Chika dan Arya sering pulang sekolah bareng naik motor Bebeknya si Arya.Ada aja alas an Arya untuk ketemu Chika.Chika awalnya sayang dan simpatik sama Arya,tapi akhirnya busuknya si Arya ketahuan juga deh,Chika ternyata di Duain sama Arya.(Kasihan banget Chika…Be patient ya Sist!).Yaaaa…..namanya cinta masa Sekolah,ujung ujungnya putus.

Tapi yang namanya Chika,cewek imut dan smart itu ngga pernah sepi dari cowo yg suka sama dia. Terbukti, ada cowok yg namanya Shandy (kakak kelas Chika di masa SMP yg dulu pernah Chika sukain juga) lagi berusaha mendekati Chika.Shandy itu Cowok yang sekolah di Salah satu SMA Swasta yang berada ngga jauh dari sekolahnya Chika.Shandy cowok yang Cakep abiessss, rajin sholat juga.ckckck cowok idaman banget deh.Shandy dan Chika lama-lama jadian juga tuh…. Romantic sih cerita cinta mereka,walaupun mereka jarang banget yg namanya ketemu. Shandy nya kan selalu sibuk karena dia sebentar lagi menjelang ujian nasional dia banyak ikut les dan belajar kelompok. Shandy itu cowok yang di sukain sama sahabatnya Chika yaitu si Sesil. Sesil suka banget sama Shandy dari SMP.ya tapi mau gimana lagi,kan shandy suka sama Chika dan Chika juga suka,jadi mereka jadian deh. (Friend makan Friend banget sih,jangan ditiru ya gals!)
Chika bukannya jahat,tapi suka. Chika pun tanpa segan dan malu,segera minta maaf ke Sesil . “Sesil,maafin gue ya,gua harap lo ngga benci sama gue. Gue sayang lo,gue juga sayang Shandy,gue ngga mau kehilangan lo sebagai sahabat gue,gua juga ngga mau kehilangan dia sebagai pacar gue,tapi sekarang gue udah putus sama dia,gue ngga mau persahabatan kita hancur gitu aja.maaf ya.”Ujar Chika minta maaf ke Sesil dengan wajah yang sedih.Ternyata Chika udah putus sama Shandy,karena Chika merasa ngga enak sama sahabatnya itu.Bagi Chika ,“Friendship is number one”. Pacar itu gampang dicari,kalo sahabat kan susah dicari. Sahabat itu kan akan selalu ada saat kita dalam keadaan apapun,tapi kalo pacar kan belum tentu ya walaupun pacaran itu merupakan hal yang indah bagi semua orang.Sekarang sih tergantung individu nya aja mau gimana managgapi masalah atau pilihan Persahabatan atau percintaan.

Kelas Dua,semester Pertama.Chika pisah kelas dari Nuna,Sesil,dan Tania .Chika bingung banget mau satu bangku sama siapa.sedangkan anak anak yg sekelas sama Chika itu anak anak yg beda visi serta misi sama Chika. Akhirnya Chika memilih duduk satu bangku sama Vina.Vina anak yang manis dan terkenal di sekolah karena keaktifannya dalam organisasi seni. Mereka selalu bersama-sama ke kantin ,ke mushola,atau kemanapun Vina dan Chika selalu bersama.Bahkan ke toilet pun mereka berjamaah.
Suatu hari,Chika melihat cowok yang waktu MOS dia sukain. Cowok itu lagi sama pacarnya di kantin. Chika yang sedang berada di kantin dengan Vina saat itu,Cuma bisa mandangin dari jauh aja dan berharap bisa dapatin satu senyuman aja dari cowok yang belum dia ketahui namanya itu.Akhirnya Chika mendapat informasi dari temannya yg kelas tiga,teman nya itu bilang,cowok itu namanya Radit.Chika pun di kasih nomor Hanphone nya Radit dan pas malam hari sebelum tidur Chika pun memberanikan diri untuk sms Radit.Ngga disangka dan ngga diduga,Radit yg cool itu ternyata menanggapi sms dari Chika.Mereka pun akrab berkenalan dan Radit jadi sering menelpon Chika.ERdait bilang “Suara kamu manis dan imut banget deh,besok kita pulang bareng yuk!”.Tanpa ragu Chika langsung menjawab “Ya” tanpa membuang buang kesempatan. Saking senangnya,Chika sampai loncat loncat sendiri di kamar.(hahhahah lebay gila).
Besok harinya,di sekolah Chika ada acara Apel untuk silaturahmi karena mendekati bulan Ramadhan.Semua siswa berkumpul di lapangan dengan Rapi.Vina,Chika,Nuna,Sesil,dan Tania baris dengan berurut.Pagi itu cuaca cukup panas hingga mengeluarkan keringat para siswa yg berkumpul. Saat acara dimulai,ada sesi dimana Chika dan anak anak berprestasi lain diberi penghargaan dari sekolah dan mendapat beasiswa karena prestasi mereka.Setelah acara selesai,teman teman Chika memberi ucapan selamat ke Chika dan cowok yang lagi dekat dengan Chika pun ngga lupa ngasih ucapan selamat ke Chika.”Selamat ya Chika,gue bangga bisa kenal dan deket sama cewek hebat kayak lo”,Ujar Radit dengan senyum manisnya. Dan yang ngga disangka sangka,Arya pun menghampiri Chika di koridor ketika Chika mau ke gerbang sekolah untuk pulang bareng sama Radit.”Chika,,,,tunggu.Gue mau ucapin selamat ya atas keberhasilan lo dan maafin atas kesalahan gue sama lo selama ini”Ujar Arya dengan memegang tangan halus Chika. “Ya,gue mau kok maafin lo . Anggap aja yg dulu itu ngga pernah terjadi”.
Chika pun meninggalkan Arya dan pergi menghampiri Radit yang udah menunggu di gerbang sekolah.
Semua warga sekolah geger melihat Chika yang bisa pulang bareng Radit . Secara Radit itu cowok yang lumayan terkenal di sekolahnya.
Di jalan,mereka asik ngobrol satu sama lain,saling berbagi pengalaman dan bercanda.( so sweet).
Entah kenapa Chika merasakan getaran getaran gitu,apa itu yang dinamakan CINTA?
Waktu terus berlalu akhirnya Radit pun berani ungkapin perasaanya ke Chika,walaupun hanya lewat telepon. “Chika,gue tuh suka dan sayang sama lo,gimana perasaan lo kegue?dan lo mau ngga jadi pacar gue?”Radit bertanya.
“Tapi Dit,Lo kan udah punya pacar,kok lo berani nembak gini sih”.Ujar Chika.
Ternyata Radit udah putus dari pacarnya dan tanpa pertimbangan,Chika pun menerima cinta Radit.Besok harinya di sekolah,Chika heboh menceritakan kalu dia udah jadian sama Radit. Semua temen temen nya kaget dan ngga nyangka. Semua kisah cinta sama Radit dia lalui dengan indah.Tapi,Radit kok begitu ya,sifatnya ternyata cuek banget sama Chika Ngga pernah perhatian dan selalu egois. “Lama-lama aku bosan bila kamu selalu tinggalkanku,hampanya diriku jadi ngga menentu”… Chika selalu nyanyiin lagu nya audy yg “Lama-lama aku bosan” buat Radit. Akhirnya mereka berantem besar,dan karena kesal,Chika pun Putusin Radit.
Begitulah Chika ,tiap pacaran ngga pernah awet, “Kok tiap gue pacaran ngga pernah awet sih…mmmmmmmmhhhhh,,,mending gue cari sahabat aja deh.” Kata Chika.

Naik ke kelas tiga,Tahap sekolah yang merupakan ujung dari perjuangan selama sekolah.Di kelas tiga SMK Tentu sebagai siswa,Chika harus lebih giat lagi belajar. Di Kelas Tiga ini, Chika,Seseil,Nuna,dan Tania kembali bersatu dalam satu kelas.Sungguh senang hati Chika bertemu dan bisa satu kelas dengan sahabatnya.
Di kelas tiga mereka sering belajar bareng,main bareng,apalagi bercanda,sering banget bareng. Mereka saling menyayangi dan melengkapi.Tapi ada satu hal yang terkadang membuat chika kesal,yaitu sikap teman temannya itu yang malas belajar dan suka melalaikan serta menyepelekan tugas. Selalu saja Chika memberi nasihat ,tetapi jarang didengar mereka.Padahal Chika bawel begitu karena sayang sama teman temannya dan mau mereka lulus bersama-sama dengan nilai yang terbaik.
Selama di kelas tiga,waktu Chika banyak ia habiskan untuk belajar dan mengikuti pendalaman materi di sekolahnya. Selalu belajar,belajar,dan belajar.Tapi terkadang pada hari libur Chika tak lupa untuk nge-date sama pacar barunya itu yang bernama Tama.(ckckckck pacar baru lagi nih yeeee)
Tama merupakan cowok tipe Chika banget.Dia baik, lucu, perhatian,penyayang dan mudah berbaur dengan sahabat Chika.Tidak heran kalau Chika sayang banget sama dia.Teman teman Chika awalnya ngga setuju dengan hubungan Chika dan Tama,Tapi lama kelamaan mereka setuju juga.
Sahabat Chika memang sahabat yang solid,selalu setia sama Chika.Ketika Chika ada masalah keluarga,Mereka selalu ada, Tama pun selalu ada untuk Chika.Tapi sikap Tama yang terlalu posesif,membuat Chika terkadang kesal.
Tiba saat Ujian nasional,Hari yang selama dua belas tahun mereka tunggu tunggu karena merupakan hari penentuan hasil belajar mereka selama di sekolah.
Chika yang sudah belajar dengan mantap,tidak merasa gugup,Chika sangat percayadiri pada saat ujian karena dia yakin dia pasti bisa.
Semua dia lalui dengan mulus,tapi di ruang ujian oo8 itu banyak sekali peserta yang saling menyontek,sungguh mengganggu konsentrasi Chika.Apalagi banyak suara suara yang tidak jelas asalnya yang memanggil-manggil nama Chika untuk meminta jawaban dari nomor 1 sampai nomor 10.(ckckckck Don’t try this at school!)
Setelah ujian nasional Chika berdebar menati pengumuman kelulusan nya,dengan bersama teman temannya ke Warnet,Chika membuka hasil pengumuman kelulusan sekolahnya itu di suatu situs

Membaca pengumuman itu,Chika merasa sangat senag karena perjuangannya selama ini tidak sia-sia.Chika dan temannya berpelukan karena Haru.
“Tinggal menunggu acara perpisahan aja nih di Bali”
“Bali,I’m Coming”….. Teriak Chika dan Teman temannya.
Si Chika udah ngga sabar menuggu hari perpisahannya itu.
Dan ngga terasa,hari yg ditunggu datang juga.
Semua siswa repot membawa tas dan koper mereka masing-masing.Bus yang akan mengangkut mereka ke bandara pun sudah siap. Tanpa basa-basi mereke semua berangkat dari Jakarta ke Bali.
Sampai di Bali,Semua sibuk mempersiapkan acara puncak perpisahan malam nanti.Ynag permpuan bersiap dengan kebaya nya,yang lalki laki bersiap dengan kemeja+jas nya. Di malam itu mereka semua terlihat berbeda. Cantik dan Ganteng.. beda dari biasanya yang jelek dan kumal.(hahahah)
Pada malam itu,semua terharu dalam suasana yang mengharu biru. Semua guru berbaris untuk di-sungkemi. Semua perasaan campur aduk disana . senang, sedih, ,bahagia,tawa,dan canda ada dimalam itu. Terutama untuk Chika dan Sahabatnya,tentu malam itu malam yang mengharukan.Malam dimana mungkin persahabatan mereka tidak akan sedekat sewaktu di sekolah. Saling mengucapkan “Gue sayang kalian” ,mungkin kalimat itu aja yang bisa mewakilkan perasaan masing masing dari mereka.

Hanya foto foto aja yang bisa mengobati rindu Chika kepada sahabat dan masa sekolahnya. Rasa sesal pada diri sendiri kadang menghinggapi.Di satu sisi ingin kembali ke masa lalu,di sisi lain tak mungkin masa lalu itu bisa kembali.

“Chika,Dosen udah masuk tuh!ayo ke kelas, kita kan ada presentasi!” Ujar teman kuliah Chika yang memanggil Chika yang sedang duduk di pojok kampus.
“Udah ah melamuni masa lalu nya, gue harus melihat ke masa depan yang ada di depan mata!”

Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkandan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatanmempunyai nilai yang indah.
Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapipersahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkanbertumbuh bersama karenanya…
Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapimembutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkanbesi,demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya. Persahabatandiwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur-disakiti,diperhatikan-dikecewakan, didengar-diabaikan, dibantu-ditolak,namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukandengan tujuan kebencian.
Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahanuntuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnyaia memberanikan diri menegur apa adanya.
Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman,tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkandengan tujuan sahabatnya mau beruboah.
Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usahapemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kitamembutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasimencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasihdari orang lain, tetapi justru ia beriinisiatif memberikandan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.
Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya,karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis.


3.Alur Campuran (maju-mundur)

• Alur Campuran adalah alur yang diawali klimaks, kemudian melihat lagi masa lampau dan dilanjutkan sampai pada penyelesaian yang menceritakan banyak tokoh utama sehingga cerita yang satu belum selesai kembali ke awal untuk menceritakan tokoh yang lain.
• Disebut juga alur Maju – Mundur

• Tahapannya :  

a. Klimaks
b. Peruwitan
c. Awal
d. Antiklimaks
e. Penyelesaian

Contoh cerpen :

Suara klakson bersahut-sahutan. Kulirik arloji, hampir jam setengah enam petang. Pantas. Para pengklakson ini pasti perindu rumah. Din...din...Aku maju sedikit. Bukannya tak mau berisik. Aku cuma tak mau pulang cepat. Aku bukanlah seorang perindu rumah. Tes tes... . Gerimis menderas. Sudah dua puluh menit aku dalam perjalanan ini. Aku menepi di bawah pohon tua, hendak memakai jas. “Siapa yang salah? Aku? Iya?” “Ya jelas!” “Jelas apa???” “Kan anak kita ada empat, Mas!” “Empat??Anak kita cuma tiga!” “Jadi, Mas menyalahkan Rina?” “Ya!!!” “Tapi Rina kan sekarang anakmu juga, Mas” “Rina tidak akan pernah jadi anakku!! “ “Mas jahat!!” teriak ibu sambil berlari. Aku masih dibawah pohon tua ini. Mengapa aku harus pulang ke rumah?? Ahh, Dewi Petir, sambarlah aku sekarang, agar aku bisa mati saat ini juga!! .........

Dari cerpen di atas dapat kita tentukan bahwa memiliki alurCampuran karena :

a. Klimaks : Suara klakson bersahut-sahutan. Kulirik arloji, hampir jam setengah enam petang.
b. Peruwitan : Aku cuma tak mau pulang cepat. Aku bukanlah seorang perindu rumah. c. Awal : “Ayah dan ibu Rina bertengkar di rumah”
d. Antiklimaks : Aku masih dibawah pohon tua ini. Mengapa aku harus pulang ke rumah??
e. Penyelesaian : Ahh, Dewi Petir, sambarlah aku sekarang, agar aku bisa mati saat ini juga !!




Contoh cerpen :

Go For Back

Oleh : metafora lintang
                                                                     
26/10/2013, 21;50

“Bay…..Bay….. Bayu…. Bangun Bayu ! bangun !, kamu bisa dengar aku kan ?” keras suara Faris bersaing dengan suara derasnya air yang berlomba jatuh ke lantai toilet. Di pangkuan Faris, badan Bayu terkulai lemas, mukanya putih pucat, sudah tak sadarkan diri. Sesegera Faris meminta bantuan teman lain untuk membawa Bayu ke UKS.
Sudah dua hari Bayu tidak berangkat sekolah sejak kejadian di toilet senin lalu, tak ada keterangan sakit atau ijin, yang ada hanyalah “A” alias Alfa yang tertera didaftar hadir. Tak ada teman lain yang tau sebab ketidak hadiran Bayu. Begitupun Faris, dia yang sangat dekat dengan Bayu, sahabatnya dari Sekolah Dasar, hingga duduk di bangku Sekolah Menengah Atas kini. Rumah keduanyapun berdekatan, hanya terpaut dua rumah.
“Ada yang tahu kenapa Bayu tidak berangkat?” Ibu Rani selaku wali kelas menanyai seluruh anak. Namun memang tak ada yang mengetahui. Ibu Rani yang paham betul jika Bayu sangat dekat dengan Faris, dan kebetulan Faris juga menjabat ketua kelas menanyainya tentang Bayu.
“Faris, rumah kamu kan dekat dengan rumah Bayu? Ibu minta tolong, kamu jenguk dia, tanyakan kenapa tidak masuk sekolah?, yaa.”
“Gimana kalo kita semua bareng-bareng buuuu?” cletuk salah satu kawan.
“Oh, kalo kalian mau, itu lebih bagus.”
sepulang sekolah mereka menjenguk Bayu
***
Keesokan harinya, kamis pagi, Bayu tidak hadir lagi, bu Rani memanggil Faris selaku ketua kelas untuk menghadapnya ke ruang guru.
“Bagaimana hasil kemarin? Kenapa Bayu masih tidak berangkat?” Pertanyaan bu Rani ini sudah dipersiapkan jawabanya oleh Faris sejak jalan menuju ruang guru tadi, karena dia sudah mengira bu Rani akan menanyakan hal ini.
“Kemarin waktu kami ke rumahnya, tidak ada sipa-siapa bu. Sudah berulang kali kami ketuk pintu rumahnya, kami beri salam, tapi tetap tidak ada jawaban. Lagi pula rumahnya sudah berdebu, seperti sudah tak berpenghuni bu”. Panjang Faris jelaskan pada bu Rani.
“kalo memang begitu, yasudah, nggapapa, makasih ya Ris, biar nanti dari pihak sekolah coba datangi rumahnya”. Ucap bu Rani sambil memberesi buku di mejanya
“iya bu sama–sama”. Faris kembali menuju kelas. Sebenarnya Ia ingin ceritakan tentang kecurigaannya terhadap Bayu kepada bu Rani, tetapi dia coba ceritakan terlebih dahulu pada sahabatnya, Tama, yang juga cukup dekat dengan Bayu.
Pulang sekolah keduanya bertemu.
“Tam, ada yang mau aku ceritakan, ini menyangkut Bayu”
“masalah perubahannya itu ?” Tama Nampak penasaran.
“iya, sebenarnya aku sudah mulai curiga akan tingkah lakunya sejak dua pekan lalu”.
“dua pekan lalu ?” Tama membenarkan posisi duduknya senyaman mungkin untuk mendengarkan cerita Faris.
Faris coba jelaskan pada Tama perubahan-perubahan Bayu sejak dua pekan lalu se-detail yang Ia bisa.
Ini cerita dua pekan lalu, tepatnya hari kamis, usai pembelajaran di sekolah, Faris seperti biasanya, mengajak Bayu belajar bersama di rumahnya.
Namun kali itu dia menolak tanpa memberi alasan jelas pada Faris. Baru pertama kalinya dia menolak ajakan Faris. Biasanya dia yang bersemangat bila belajar bersama. Dalam benak Faris terheran-heran, namun Faris masih mewajarkan itu.
Jum’at paginya Faris cukup pangling melihat penampilan Bayu di depan pintu gerbang sekolah. Muka yang biasanya berseri, meski dikala mendung, kini kusam merata disetiap lini mukanya yang kalem. Rambut lurus yang biasanya tertata rapi, justru terlihat bagai bulu ketek manusia purba yang engga pernah disalonin. Pakaian seragamnya yang biasanya selalu dimasukkan, kini celana seragamnya yang Ia masukkan, alias acak-acakan.
“Bay, kamu salah makan obat ?” Candaan Faris tidak digubris Bayu.
“hey ada apa denganmu sobat ?” Faris coba sapa lagi.
“engga” singkat, padat , jelas, itu jawaban Bayu.
Usai sekolah keduanya bertemu, karna Bayu ingin bicara banyak pada Faris. Bayu menceritakan permasalahan keluarganya. Ayahnya yang saat itu pengangguran, membuat perekonomian keluarganya turun. Hampir setiap pulang sekolah dia mengurung diri di kamarnya, dia tidak ingin melihat kedua orang tuanya yang selalu beradu cek cok. Kondisi seperti ini membuat batin Bayu tertekan. Kadang Ia berpikir untuk putus sekolah, karena baginya, sekolah itu hanya menambah beban ekonomi orang tuanya. Tidak jarang Ia mendengar bila keduanya orang tuanya bertengkar dan yang dipermasalahkan adalah biaya sekolah yang tinggi. Menangis Bayu jika mendengarnya. Mungkin baginya adu mulut mereka itu lebih menyakitkan daripada serangan rudal Israel..
“kira-kira gitu deh Tam” ucapan Faris membuat mulut Tama yang mlongo sejak tadi mulai merapat.
“kasian juga ya dia.”
“iya, pas hari sabtunya, aku juga liat dia pulang malem, tampilannya udah ngga karuan, kaya orang habis mabuk gitu…”
“ah masa dia mabok ?” sangkal Tama
“itu baru presepsiku, kebenerannya siiii…..” Faris menyambung perkataannya itu hanya dengan mengangkat kedua bahunya, diikuti kepala yang sedikit dimiringkan.
Setelah cukup puas mereka bercerita, keduanya kembali kerumah masing-masing.
***
Tanpa diduga, saat Faris melewati sebuah gang yang dekat dengan terminal bus. Dia melihat sosok lelaki yang tak sing baginya, muka yang masih yang masih membekas dalam ingatannya, saat terakhir kalinya terkulai pucat dipangkuannya. “Bayuuu???” dalam hati Faris berkata, namun tak mampu mengucapkannya lewat lisan. Niat untuk menghampirinya pupus, karena Ia lihat Bayu bersama dengan anak brandalan terminal dan di tangannya, sebotol minuman yang akan Ia tenggak.
***
Pagi ini Faris berangkat lebih awal dari biasanya. Dia ingin menceritakan semua yang dilihatnya tentang Bayu kepada bu Rani. Dia harap dari pihak sekolah akan menindak lanjuti permasalahan sahabatnya. Karena Faris tidak ingin masa depan sahabatnya akan hancur.
Pulang sekolah sekitar pukul 15.00 Faris berniat mencari Bayu di gang dekat terminal kemarin. Setelah lama mengintai dari kejauhan. Faris mencoba mengikuti Bayu yang pergi meninggalkan gerombolannya, menuju sebuah rumah yang sangat sederhana yang tak jauh dari terminal. Ternyata disanalah sekarang Ia bersama keluarganya tinggal. Faris coba beranikan diri mengetuk pintu rumah Bayu. Tak lama pintu dibuka.
“Bayuuu” Faris mendekati Bayu dan memeluknya. Perlahan Bayu membalas pelukan Faris.
“ngapain kamu disini Ris ?” Tanya Bayu
“aku pengen tau kondisi kamu Bay, kenapa kamu ngga masuk sekolah?, ngga ada kabar sama sekali, ceritakan padaku Bay!”
“Ayahku sudah meninggalkan kami Ris…  kini aku hanya bersama ibu dan adiku, aku harus bantu ibuku cari uang Ris.”
“kemarin aku liat kamu mabuk. Benar kamu mabuk Bay ?,”Faris ingin memastikan yang dilihatnya kemarin itu Bayu atau bukan.
 “i..i..iya itu aku, awalnya aku hanya coba coba, tapi jadi ketagihan, aku sadar aku salah, ternyata itu semua hanya menambah permasalahanku.”
“iya aku tau Bay, yasudah, yang penting kamu sudah menyadarinya. Besok kamu berangkat yaa”
“ngga bisa Ris, aku ngga ada uang untuk berangkat, aku juga harus cari uang buat keluargaku”
“udah ngga usah pikirin itu, entar biar aku yang bayarin kamu, masalah keluarga, aku udah bilang ke sekolah buat bantu kamu.”
“tapii….” “tapi apa ?, udah ngga usah pikirin, aku akan bantu kamu” sambar Faris.
“terimakasih banyak kawan” senyum bayu mulai mengembang, setelah sekian lama tertutupi mendung akibat kemelut masalahnya.
“iya sama sama, aku pulang dulu Bay, udah mulai gelap”
“hati hati dijalan Ris”
***

Pagi yang indah, perasaan Faris yang senang bisa melihat sahabatnya duduk disampingnya kembali. Begitupun Bayu, dia pergi dari rumahnya untuk datang kembali merasakan tempat duduk yang cukup lama tidak berpenghuni, go for back, mungkin kata yang tepat untuknya. Dan beban keluarganya kini sudah tak lagi berat karena telah mendapat bantuan dari sekolah. Bayu merasa beruntung memiliki sahabat seperti Faris, rela berkorban banyak demi Bayu agar Ia bisa masuk sekolah kembali.


You May Also Like

0 comments