Rhio Kurniawan. Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini

Nata Prayoga Blog

Diary Seorang Komedian

Bully,  stigma atau label buruk yang diberikan pada orang tertentu itu ibarat teori seleksi alam nya Charles Darwin.
Ini cobaan dimana yang kuat akan mampu bertahan..

Sampai kapanpun nga akan pernah bisa dihindari, atau dilawan itu sudah hukum alam.
Manusia itu tak semua baik.

Orang jahat mengatakan seseorang jelek,  karena faktanya dia jelek.
Orang jahat mengatakan seseorang "gila" karena yang bersangkutan dia anggap punya gangguan kejiwaan.

Karena ada obyek yang bisa dia bully dan kebetulan yang bersangkutan tak punya empati.

Jadi kita harus siap mental menghadapinya.

Mungkin ada system hukum yang bisa mencegah hal demikian.

Misal hukuman pidana atau sosial, juga pegiat humanisme menyuarakan lawan stigma dan bully.

Namun pada akhirnya akan muncul lagi secara berulang lagi.

Tapi bukan berarti tak perlu berjuang sama sekali.

Perjuangan melawan pembullyan dan stigma sama persis dgn munculnya bully/stigma.

Mrk yg pernah kena bully/stigma juga akan melawan balik.

Saya sendiri,

Alih2 denial, menyangkal dengan bully atau stigma.

Saya memilih mencari cara untuk berdamai  dengan dendam dan kemarahan atas bully di masa lalu. Juga sebagai alasan untuk berubah menjadi lebih baik.

Perlahan saya juga mulai belajar bahwa hal. Buruk apa yg mereka katakan padaku dulu itu benar.

Aku "gila", karena kenyataannya aku punya gangguan kejiwaan. MDD,  disleksia,  sekaligus skizofrenia.

Aku "goblok" karena pernah jadi murid paling bodoh di kelas.

Aku "pemalas" karena punya gejala afektif /mood akibat pengaruh skizofrenia. Yang membuat tak bergairah.

Aku "lemot" , karena sering hilang konsen akibat halusinasi.

Aku "cebol" , karena pernah berbadan anak SD saat SMP..

Pada akhirnya,  aku tak bisa merubah semua orang di dunia Baik padaku.
Daripada terus berlari dan menyangkal,  kenapa nga belajar untuk diterima sebagai masukan dan pelan2 diperbaiki?

Jika aku mereka bilang "gila" , aku bisa menjadi "waras" .
bila berobat rutin ke psikiater, minum antipsikotik.

atau bila aku "pemalas" aku bisa bersemangat , bila obat antidepresannya diminum.

Aku cebol, jadinya dulu minum suplemen peninggi badan dan olahraga.

Kadang, ucapan seseorang itu menyakitkan..
Tapi kadang ada sedikit pelajaran dibalik itu.

Sebagai manusia,saat menghadapi hinaan.

Kita bisa memilih sakit hati, marah atau terinspirasi.

Pilihan pertama dan kedua tak masalah, itu manusiawi.

Namun bila memilih pilihan terakhir, walau berat.
Kita bisa memilih untuk berubah jadi lebih baik lagi.

Ingat lho, menurut teori Evolusi makhluk hidup bisa berubah dan berevolusi dengan cara menerima perubahan lingkungan yang berat.
Alih2 memaksa lingkungan berubah,  mereka sendiri yg berubah menjadi lebih kuat.

"Orang kadang dibenci karena mereka bicara benar. 
Sedangkan seseorang yang berkata manis kadang disukai walau mereka itu palsu.."

- Joker

( terinspirasi dari status Albert Munthe )

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Beliau tentu kalian kenal,

Yah..beliau terkenal sebagai Lia Eden.

Boleh dibilang dia pahlawan buat saya.

Tapi bukan berarti saya jadi Subscriber Channel Kenabian miliknya.

Namun lebih karena dia seperti sosok yang menyelamatkan saya dari waham kebesaran.

Saya percaya dengan Yin dan Yang.

Dibalik kegelapan ada cahaya.
Dibalik suatu peristiwa yang manusia anggap buruk bisa menjadi ibrah atau pelajaran untuk yang lain.

Memang,  isu Munculnya Bu Lia sebagai Nabi yang kemudian Level up mengaku Malaikat bisa membuat gaduh Indonesia yang sensitif dengan isu Suku,Agama dan Link Video porno.

Tapi sisi menariknya ialah saya dulu banyak membaca artikel2 tentang gangguan kejiwaan skizofrenia di Internet.

Khususnya artikel tentang waham kebesaran.

Seperti yang sudah saya bilang dulu,  tilik diri seorang ODS bila sudah putus realita itu ialah orang lain.

Kadang,
Orang lain atau masyarakat.

Atau malah sesama ODMK/ODGJ.

Kadangkala, antar penderita masalah kejiwaan bisa bercermin .
melihat dan belajar dari ODGJ lain.

Misalnya saat ada pemberitaan di media seorang ODGJ mengamuk dan melalukan tindakan brutal dan berbahaya.

Misal yang terakhir seorang anak SD,  dipenggal kepalanya oleh seorang ODGJ yang kambuh.

Untuk masyarakat,  mungkin akan ada stigma lagi.
Itu wajar..
namunODGJ lain yang membaca berita itu akan menyadari dia mungkin memiliki resiko bisa berbuat hal SAMA suatu hari nanti.

Itu resiko pemilik gangguan psikotik.

Dan jangan disepelekan, dengan melihat dan bercermin dari ODGJ lain yg mungkin kondisinya lebih parah dari kita,  kita akan belajar lebih waspada dan disiplin dalam Berobat.

Sayapun begitu,  makanya saya sangat keras dan anti dengan saran2 pengobatan alternatif yg kurang tepat. Atau saran2 orang yang bukan profesional kesehatan jiwa.

Karena Aku tahu betapa bahayanya pikiranku sendiri.

Tapi oknum praktisi alternatif dan orang lain belum tentu tahu.

Juga aku belajar dari para gelandangan psikotik, entah yang ada dijalanan, atau tidur di kuburan.

Perbedaan aku dan mereka itu Sangat tipis.

Jadi aku harus berusaha berobat dan mengendalikan penyakit ku.

Jangan sampai aku berubah jadi Nabi KW atau Gelandangan psikotik gara2 nga disiplin berobat.
😆

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Dahulu,  mungkin sekitar tahun 2008, itu masa dimana aku tak bisa konsisten dalam berobat.
Mau gimana?  Tak ada satupun keluarga yg mendukung.
Masyarakat menstigma. Psikiater dan Poli jiwa adanya di kota lain.

Tapi aku masih bisa bekerja, atau lebih tepatnya memaksakan diri bekerja. Dengan cara berdamai dan pakai trik2 tertentu untuk mengendalikan gejala2nya.

Misalnya,  kala itu aku bekerja sebagai kru Orkes Musik / OM lokal.

Sebut saja OM Pesona nada ( nama aku samarkan).
Group Orkesnya nga sebesar OM SERA nya Via Vallen ,atau OM monata nya Cak Sodiq, tapi dulu sebulan bisa sekitar 3 atau 4 kali manggung.

Aku bertugas sebagai soundman,dan kru panggung. atau gampangnya bagian yang mengatur peralatan elektronik seperti lampu, sound system dan memasang panggungnya.

Yang aku ingat ialah rasa kekeluargaan yang erat.

Tiap habis manggung, kami biasanya berkumpul dibelakang panggung sambil makan bersama.
Antara biduan penyanyi, pemain musik dan kru semua berkumpul makan tanpa meja.
Hanya duduk beralaskan kursi lipat yang dingin beratap terpal plastik.

Namun,
Aku tak biasa duduk bersebelahan dan berbicara dengan wanita yang berdandan cantik dan berpakaian sekseh.

Biasanya jika di dekatku ada biduan semacam itu duduk bersebelahan denganku,  aku biasanya mengalungkan kedua tangan ke leher.

Atau kadang memasukkan tangan kedalam kantong celana.
Bukan untuk coli..

Tapi karena, bila berada sangat dekat dengan perempuan yang berpakaian minim dan punya badan sekseh, akan ada dorongan dan pikiran untuk,  maaf meremas payudara perempuan itu.

Singkatnya dikepala ada semacam dorongan melakukan seksual abuse.

Berbahaya , menjijikkan , mesum, sekaligus aneh.

Tapi itulah "penderitaan" halusinasi yang harus dihadapi seorang pengidap gangguan psikotik.

Karenanya,  aku kadang terpaksa harus mengendalikan dan mengelola bagaimana caranya tak lepas kendali.

Jadi terasa menderita karena saya seperti harus berperang melawan diri sendiri.

Skizofrenia itu penyakit yang menurut aneh.
Kadang seorang anak yang ibunya pengidap skizofrenia,  bisa seperti punya ibu sekaligus tak punya ibu.

Orang tua pun bisa merasakan rasanya punya anak sekaligus tak punya anak disaat bersamaan bila anaknya ODS.

Akupun sama, 
Kadang, Diriku seperti bukan diriku sendiri.

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Di kampung kakak perempuan ku dulu ada ODGJ yang diasingkan di sebuah rumah kosong.

Hampir tak ada yg mau mendekat.

Karena pasti takut mendekati, karena sesekali dia berteriak "Tak bacok kowe, tak bacok"

( akan aku bacok dirimu )

Aku memahami kenapa dia berteriak begitu.

Ada ODGJ yg membenci saat gangguan psikotik seperti halusinasinya muncul.

Misal munculnya halusinasi makhluk seram atau sosok yg membuat trauma.

Biasanya , karena tak beruntung dapat pengobatan, untuk mengusir halusinasi nya ialah berteriak atau menghardik halusinasinya.

Bayangkan saja betapa menderitanya sebagian ODGJ yg tak beruntung punya akses berobat rutin.

Entah karena miskin, atau masyarakat sekitarnya kurang edukasi.

Seumur hidup, harus melawan gejala negatif seperti halusinasi yang kadang tak disukai.

Ibarat kepala sering memutar film, masalahnya filmnya tak kita sukai.

Aku dulu kadang bisa tiba2 memukul meja di depanku,  atau tiba2 mengumpat "JANC#K" dan melihat ke arah langit

Saat tiba2 ada gejala psikotik seperti suara seolah2 dari langit yang ngajak dan memberi pemikiran kalo aku ini orang yang spesial atau utusan Tuhan.

Sangat menyebalkan memang..

Karena faktanya obat hanya mampu menghilangkan sekitar 80% gejala.
Sisanya ialah dikontrol pake tilik diri..

Sebetulnya jika kupikir gejala2 psikotik dan suara2 dikepalaku itu menyenangkan jika dituruti.
Tapi beracun.
Aku ogah ngikut jejak lia eden atau ratu kerajaan ubur2.
🤔🤔

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

ODGJ Pekerja dan ODGJ pengangguran.

Indikator atau penilaian orang awam buat ODGJ  atau Orang Dengan gangguan Jiwa yg pulih atau anggapan mereka sembuh, itu sederhana.

Yaitu saat ODGJnya bekerja.

Sesederhana itu.

Orang awam akan malas membicarakan ODGJ yang sudah bekerja.

Karena secara psikologis,  orang umumnya malas menggosipkan hal baik seseorang. Lebih suka menggosipkan keburukan atau cela seseorang.

Dan seorang pengangguran itu buruk dimata masyarakat awam.

Makanya seorang ODGJ yang masih sering distigma, dipandang rendah oleh masyarakat.

Ujung permasalahan nya ialah dia belum bekerja atau produktif.

Makanya seorang ODGJ walau belum 100% pulih, harus bekerja dan berpenghasilan walau tidak tetap.

Bagaimanapun caranya, asalkan tak melanggar hukum.

Sayapun sudah jarang mendengar gosip buruk tetangga kampung bila mengaku bekerja di Kalimantan.

Pemikiran mereka mungkin saya sudah "sembuh".

Padahal saya hanya pulih dan bisa mengatur gejala2 penyakit saya.

Selain menjaga dari pandangan buruk masyarakat.

Ada perbedaan besar antara ODGJ yang biasa bekerja dan ODGJ pengangguran.

ODGJ pengangguran biasanya gampang tersinggung, mau menang sendiri, suka menyendiri karena kemampuan sosialisasi jadi buruk karena jarang bekerja dan bertemu masyarakat.

Di medsos kadang suka mencari perhatian dengan menyilet tangan.
Suka mengeluh dan gampang mengasihani diri.

Sedangkan ODGJ yang bekerja.
Kemampuan tilikan diri, Pola pikir dan perilaku akan kelihatan berbeda.

Karena terbiasa menghadapi tekanan pekerjaan, tekanan dari masyarakat, juga emosi lebih tenang karena sudah tak bergantung sepenuhnya dengan orang lain.

Jadi tugas Negara, keluarga dan si pasien ODGJ sendiri itu memastikan ODGJnya bekerja. Walau belum 100% pulih.

Memang ada anggapan ODGJ tak perlu dan tak cocok bekerja dibawah tekanan dan diatur2 orang.

Tapi menurut saya,  tak selamanya ODGJ bisa menghindari tekanan pekerjaan dan menolak diatur orang.

Pada akhirnya, masalah dan tekanan pekerjaan yang selalu dihindari tetap ada suatu hari.

Jadi harus beradaptasi pelan2.

Ngak selamanya Dunia dan masyarakat bisa memaklumi dan mengikuti kehendak dan keinginan yang cocok untuk ODGJ.

Tapi si penderitanya sendiri harus mau berusaha beradaptasi dengan dunia dan masyarakat.

Jika ngak mau, peluang pulih akan semakin sulit.

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Saya dulu pernah jadi remaja masjid.

Jadi, mungkin hampir semua kegiatan di masjid itu saya yang mengatur.

Mulai pasang sound system, karpet, mengepel dan sebagainya.

Saat Hari raya idul qurban,  saya tentu ikut kegiatannya..
Mulai sholat ied, kotbah.. Namun saya akan pergi dan izin pulang saat kegiatan menyembelih hewan kurban.

Saya berbohong dengan teman2 dan pengurus masjid lain jika ketakutan melihat darah.
Mereka tak mempermasalahkan.. Karena mungkin maklum. Lagipula yang ikut kegiatan kurban cukup banyak. Jadi berkurang satu orang tak masalah.

Padahal tidak, saya tak pobia melihat darah.
Tapi saya memiliki gejala psikotik yang berbahaya.

Jika melihat hewan besar seperti sapi atau kambing disembelih.

Dikepalaku kadang ada suara2 yg mengajak menyembelih dan mengkorbankan keluargaku atau teman2ku.

Sangat berbahaya memang..

Tapi itu dulu saat belum ada BPJS.

Dengan uang dan pekerjaan yg pas pasan. Saya jadi jarang berobat.

Otomatis, gejala kekambuhan yg berbahaya seperti demikian bisa muncul.

Makanya..
Saya dulu sangat menjaga apa yang saya lihat ,dengar dan baca.

Jika melihat berita pembunuhan, mutilasi atau konflik perang di negara luar, macam suriah, afghanistan. Atau berita2 terorisme..

Saya tak akan menontonnya.

Karena pikiranku sensitif..

Bahkan sekarang,  saat sudah rutin berobat saya masih menjaga yg masuk ke kepala.

Saya masih anti konflik2 di negara gurun dan berita perang serta teori konspirasi.

Makanya caregiver harus berhati2 dengan apa yg dipelajari ODSnya..

Juga apabila ODSnya ngak mau disuruh sembelih ayam atau memegang pisau,  JANGAN DIPAKSA.

Dikepalanya mungkin sedang berjuang melawan suara2 berbahaya.

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Manusia tersesat.

Pengalaman spiritual pribadiku,  atau lebih tepatnya fase waham kebesaranku itu sekitar 10 tahun lalu.

dimulai saat aku hampir 2 minggu tidak bisa tidur.

Saat itu, aku mendapat bisikan suara di kepala yang menyuruh pergi ke tanah luas.
Mungkin daerah bekas persawahan yang baru dipanen.

Saat hari gelap aku melihat cahaya dari langit.
Lalu ada sosok tinggi besar ( sekitar 30 meter).  Berjubah putih dan punya sayap.
Tapi warna sayapnya bukan putih, tapi pelangi.

Lalu ada suara2 dikepalaku.
Sudah agak lupa, tapi ada beberapa bagian yg kuingat.

" Je.. Nak... Tu.. Fara.. Sachiel " dst.

Ngak tahu artinya apa. Di google bahasa apa itu juga nga ketemu.

Lucu bila kuingat,  tapi inilah realita seorang penderita gangguan psikotik.

Tapi karena pola overthinking pemilik gangguan psikotik,

Aku jadi menterjemahkan jadi begini :

"pesan ini hanya untukmu, orang yang terpilih".

Lambat laun, aku berperilaku dan memiliki keyakinan pusat alam semesta.

Merasa tokoh penting.. Dan berkeyakinan suatu hari aku bisa menguasai dunia.

Namun..
Aku beruntung memiliki teman dan keluarga yang baik.

Mereka ialah yang pertama kali menyadari perilaku2 anehku.
Gaya bicara yg berubah..
Seringnya menyendiri..

Mereka berusaha mengajakku jangan banyak mikir, mengatakan terus terang bahwa aku punya masalah kejiwaan.

Akhirnya aku tersadar,
Bahwa aku mungkin saja mengalami gangguan psikotik.

Disitulah awal aku berjuang selama bertahun tahun melawan delusi kebesaran itu.

Ngak mudah lho.. Tapi akhirnya bisa bertahan, ngak berakhir menjadi lia eden KW2.

Tapi aku bersyukur memiliki tilik diri yang cukup kuat.

Membuatku bisa lebih banyak berfikir "normal" yang bisa digunakan untuk bekerja dan mencari pengobatan yg tepat.

Makanya buat ODS yang mengalami delusi.

Orang terdekat dan Masyarakat itu adalah benteng terakhir tilik diri si ODS.

Karena dalam tilik diri/insight melawan gangguan psikosis.

Akan ada 3 sudut pandang yg saling berkaitan.

Sudut pandang si pasien,  keluarganya dan masyarakat.

Akan jadi repot bila keluarga dan masyarakat sekitarnya malah percaya dan mengikuti delusi milik si ODS.

Kenapa tugas keluarga dan masyarakat penting?

Karena si ODS ini tilikan diri sedang terganggu.
Jadi si ODS akan membutuhkan bantuan orang sekitarnya untuk perbaiki tilikan diri untuk hadapi delusi ini.

Lia eden tak akan masuk berita bila anaknya dan teman2nya nga jadi pengikutnya.

Mungkin kisahnya akan berakhir dengan drama seorang anak dan keluarga yg ngotot bawa seseorang berobat ke psikiater.
Lalu curhat ke sekretariat KPSI.

Makanya tugas masyarakat dan keluarga di Indonesia ialah memastikan dirinya sehat jiwa dulu.

Punya tilikan diri yang baik. Jadi bisa menolong orang yg punya masalah kejiwaan.

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Parasyte (K-Movie 2019)

"Nyonya, Apa yang terjadi pada saat Da-Song di kelas 1?"

Dan nyonya Park pun langsung terkejut kaget dan terlihat ketakutan.

Kemudian, Jessica ( alias Ki-Jeong ) berhasil memperdaya Nyonya Park untuk membayar mahal dirinya sebagai guru Les Da-Song.

Film Parasyte ini sangat menarik. Karena ada unsur Strategy penipuan/manipulasi psikologis yaitu Cold Reading.

Dimana salah satu triknya ialah mencoba mengorek masa lalu seseorang dengan sedikit informasi .

Dengan pemikiran manusia yg cenderung memiliki bias affirmasi dan suka memikirkan kejadian di masa lampau,

Trik2 demikian mudah dipakai untuk memanipulasi seseorang secara psikologi.

Entah dipakai untuk hal baik,  misal menjual barang atau mengarahkan klien untuk membantu si manipulator,
Sebagai bagian permainan sulap mentalism ,

Atau dipakai kejelekan seperti pada
Oknum Paranormal, Peramal, Fortune teller, dan penipu profesional.

Apakah paranormal juga memakai trik cold reading?

Secara alamiah iya.

Contohnya ialah,

Mas Djokol bawa Adiknya ke Mbah Rhio paranormal.

Biasanya para paranormal melihat si pasien dan penyakitnya kira2 apa,  lalu membuat asumsi pertanyaan :

"Apakah adik anda pernah bicara sendiri?"

"Apakah dirumah anda pernah melihat penampakan?"

Semua pertanyaan akan berhubungan dengan masa lalu.

Lalu percakapan akan diarahkan untuk membuat takut ,cemas,  khawatir klien paranormal itu.

Misal, dahulu IR, seorang Supervisor di CST, tempat saya bekerja pernah ditipu Guntur Bumi,

Kalo ngak salah dia diberi tahu begini :

"dirumah bapak sepertinya itu sudah jadi sarang bangsa jin, jika diteruskan, bisa2 teluh dan santet yang ada pada diri bapak bisa pindah ke anak dan istri anda. Sakit anda bisa parah dan pekerjaan anda bisa terganggu".

Karena manusia itu punya sifat affirmasi yg kuat saat takut/ragu, pak IR yg saat itu sedang bermasalah di lokasi kerjanya,  akhirnya menghubung2kan kejadian itu dgn kata2 Guntur Bumi.

Darisitulah Hartanya dikuras hingga hampir 100 jutaan untuk beberapa kali ritual2 yang dilakukan Guntur bumi dan komplotan nya.

Makanya..

Kita harus sadar bahwa penyakit yang keluarga dan anggota group ini alami itu bisa membuat ragu, takut, cemas.

Keadaan ini bisa dimanfaatkan oknum2 pengobatan Alternatif nakal.

Entah pake embel2 apapun termasuk kedok suatu Agama seperti Guntur Bumi.

Maka berhati2lah,

Saya nulis begini karena pernah jadi korban juga.

Mau gimana? Memiliki keluarga atau diri alami skizofrenia tentu dibayangi ketakutan dan kecemasan.
Keadaan yang rapuh ini rentan terjerumus pada jalan pengobatan yang kurang benar lalu dimanfaatkan cukup lama oleh oknum itu.

Kutipan :

Rowland, I., 2002. The Full Facts Book of Cold Reading (3rd ed).





Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

About Me

About Me

Pengikut

Label

  • Cerita Komedi
  • Curhatanku
  • Motivasi
  • Tutorial

Follow Us

  • facebook
  • twitter
  • instagram
  • Google+
  • youtube

Postingan Populer

  • ALUR CERITA : ALUR MAJU, ALUR MUNDUR, DAN ALUR CAMPURAN
    1. Alur Maju : Ceritanya bergerak maju. Contoh sederhananya adalah misalnya cerpen itu awalnya menceritakan tentangg seorang anak k...
  • Cara Menulis Alur & Plot Cerita
    Oleh: Joni Lis Effendi Trik Sederhana Menulis Alur dan Plot Cerita Galau mau bedain alur dan plot? nih, KA kasih tahu gimana caranya ...
  • Balada Jomblo dan Penderita gangguan jiwa
    Balada Jomblo ODS .. terkadang, enggak enak juga "terkenal" di lingkungan  karena memiliki status ODS (Orang dengan skizofreni...
  • Kisah Asmara Halimah
    Kisah Asmara Halimah [True Story] Syahdan, sewaktu saya masih duduk dibangku sekolah dasar. Ada drama kisah asmara yang cukup kontroversia...
  • Macam delusi atau waham skizofrenia
    [REPOST, biar gak bingung waham itu apa, tulisan di bawah ini saya posting ulang juga] MENGENAL ISTILAH DASARIAH GANGGUAN KEJIWAAN “Waham”...
  • Diskriminasi pembelaan
    Dulu ada kawan sekelas SMP saya mengalami cacat fisik, pada mukanya. Yaitu bekas luka besar akibat terkait besi waktu kecil. Jadi bentuk waj...
  • Kena Gigi, Uang Kembali
    Kena GIGI, Uang Kembali. Tahun 2008 dahulu,  ialah zaman jaya nya Game Online  PC dan Warnet khusus Game. Saat itu aku kecanduan Game Onli...
  • Kisah PSK paruh baya.
    Zaman itu aku masih 18 tahun. Masih hobi berpetualang keluar kota bila hari libur kerja. Suatu hari , saat pulang dari Surabaya dengan Kere...
  • Kisah Li shu wen
    Konsistensi Dalam dunia kungfu china, ada seorang ahli kungfu terkenal. namanya Li Shuwen. (dalam manga kenji = Lie Syo Bun). ...
  • Tragedi pengantin sunat
    Tragedi Pengantin Sunat. Aku mengalami sirkumsasi atau disunat saat SD. Akupun tak tahu awalnya, Awal Mulanya Bapakku saat magrib mengaja...

Arsip Blog

  • ►  2024 (95)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (77)
    • ►  Oktober (17)
  • ►  2022 (3)
    • ►  Mei (2)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2021 (6)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Februari (4)
  • ►  2020 (7)
    • ►  Desember (5)
    • ►  Februari (2)
  • ▼  2019 (33)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (2)
    • ▼  September (8)
      • Bully adalah seleksi alam
      • Lia eden pahawanku
      • Mengendalikan Halusinasi
      • Menghadapi halusinasi
      • ODGJ pekerja vs ODGJ pengangguran
      • Diet pikiran
      • Manusia tersesat
      • Cold Reading
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (6)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (16)
    • ►  Desember (3)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2017 (13)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2016 (4)
    • ►  November (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (1)
  • ►  2015 (26)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (14)
    • ►  Agustus (4)

Created with by ThemeXpose | FreeBloggerTemplates.org