Rhio Kurniawan. Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini

Nata Prayoga Blog

Diary Seorang Komedian

Ada yang mengeluh lagi jadi pengangguran habis kena PHK,  atau nganggur karena lamaran blum dipangil2. 

Ada pengangguran sadar politik.

Menjadikan pemerintah sebagai sebab dia menganggur dan susah mencari pekerjaan. 

Atau ada yg menganggur lalu menjadikan keterbatasan dirinya, misal kemiskinan, disabilitas mentalnya sebagai sebab dia menganggur.

Saya sendiri merasa nga pernah jadi pengangguran.

Hal ini karena kebiasaan mencari uang sejak SD. 

Kalo ngak jadi pemulung ya ngamen.

Lulus STM,  temanku banyak yg menunggu pekerjaan dengan dirumah melulu, aku kerja jadi kuli bangunan atau serabutan. Sambil nunggu pekerjaan. 

Saat gejala gangguan psikotik kambuh,  aku berhenti kerja di pabrik di karawang. 

Tapi enggak menganggur, 
Walau gejala2 masih menganggu,  aku terus paksa kerja serabutan. 

Kenapa? 

Aku menyadari pemilik masalah mental itu serba salah. 

Jika kerja pasti sulit hadapi tekanan dan stress saat kerja. 

Tapi menganggur dan diam saja bisa lebih buruk.

Karena badan ngak bergerak,  otak bisa aktif terlalu berat lalu bisa ngelantur kemana mana. 

Ujung2nya halusinasi bisa cepat muncul dan tanpa sadar, perilaku,pola pikir dan emosi berubah. 

Makanya.. 

Biarpun misal hari libur atau cuti, aku pasti bergerak untuk hasilkan sesuatu, entah kerja apa atau jualan apa.

Karena.. 

Tetap nyari duit dalam Kondisi apapun adalah jalan ninjaku. 

Ada perbedaan besar ama ODGJ yg pengangguran ama ODGJ yg bekerja. 

Ini kelihatan juga dari medsosnya yg toxic.

Sudah mengeluh melulu, hobinya playing victim pula.

Itu karena si ODGJ emang kurang kerjaan. Makanya tak ada hal lain yang bisa dibagikan kecuali masalah hidupnya. 

ODGJ yg bekerja, perilaku dan pola pikir udah beda. 

Seringnya Interaksi dengan dunia nyata membuat dia kelihatan normal dan santuy.

Misal saat stress.

Saat stress, ada banyak rekan2 kerja gue yang bisa diajak bercanda, lalu habis jam kerja pergi mancing atau godain ceue cakep di jembatan.

Itu ngak bisa terjadi jika saya dirumah melulu.

😏😏😏
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Mbah Djito,  Antara Romusha dan pahlawan kerja.

Waktu kecil,  aku suka bila diajak bapak sowan atau bertamu ke rumah Almarhum Mbah Djito.

Mbah Djito adalah sesepuh kampung yang telah hidup sejak Jaman Belanda.
Dia masih kerabat dari kakekku.

Bapakku sendiri memanggil beliau dengan "pak dhe". ( panggilan kepada paman)

Dengan pengalaman hidup di berbagai zaman yang berbeda,  beliau tentu punya ceritera menarik dari pengalamannya masa muda.

Dan kadang,  saat kedatangan tamu,  mbah Djito tak segan2 berbagi kenangan dan kehidupannya dahulu. Dan uniknya. mbah djito ini walau sudah berumur,  tidak kelihatan pikun.
Mungkin karena kebiasaannya membaca.
Jadi cerita2 beliau terasa menarik dan cukup detail.
Seolah2 yang mendengar bisa ikut merasakan peristiwa itu.

Suatu sore, Bapak mengajakku Bertamu ke Mbah Djito lagi.

Kali ini,  beliau menceritakan kenangan beliau semasa menjadi seorang Romusha dizaman pendudukan jepang.

Beliau termasuk angkatan Romusha ke 4 atau 5 di kampungnya dahulu.

Kata mbah, kala itu Pemerintah Jepang mewajibkan para lurah,  demang,  atau carik di desa untuk menginventarisir para penduduk laki2 yang Usia kerja.
( sekitar 16 sampai 30 tahunan)

Entah laki2 atau perempuan.

Dan tiap desa diberi jatah untuk mengirimkan wakilnya untuk ikut Romusha.
Dan pemberangkatannya digilir.
Jadi mbah Djito kebagian jatah sedikit belakangan.

Sebelum berangkat, di rumah lurah desa,  pihak tentara jepang menjelaskan bila dia dan penduduk desa diminta menjadi Romusha atau "Pahlawan kerja" untuk pemerintah negeri ini.

Dimana negeri ini, jika mau maju membutuhkan para pejuang.

Jika para tentara berjuang di medan perang,  maka orang2 seperti mbah djito dianggap pejuang yg bekerja untuk membangun bangsa ini.

Konon,  seingat mbah..

Dalam kontrak awal, Pekerja Romusha digaji antara 0,4 hingga 0,6 Uang Federal ( F ) perhari.

Serta jatah beras 200gram sehari.

Namun mbah djito mengaku bisa digaji 0,8 F.  Alasannya ialah mbah djito kebetulan pernah dan bisa baca tulis.

Jadi mudah diajari bahasa jepang, lalu bisa diangkat jadi "Kocho" / kepala group. Yang gajinya sedikit
Lebih besar.

Pertengahan Tahun Jepang 2604 ( sekitar 1944)

Pertama kali mbah merasakan rasanya tinggal diluar pulau jawa.

Mbah awalnya sedikit kaget dan bingung saat tinggal dan bekerja di kalimantan.
Nyamuk lebih ganas daripada di jawa dan airnya tak seenak sumur di belakang rumahnya.

Tapi lama2 terbiasa..

Mbah bekerja di bagian barak pemotongan kayu.

Yang dia sukai saat jadi Romusha ialah saat makan.

Karena dianggap seperti pejuang oleh pemerintah nippon,

Beliau bisa merasakan makan beras atau nasi.

Makanan yang mungkin jatahnya tentara jepang.

Kata mbah,  jaman jepang itu jika panen pasti diambil paksa tentara nippon.

Alasannya demi perang untuk negeri ini.

Makanya penduduk harus bertanam padi lalu menyerahkan hasil gabah ke tentara nippon.

Akhirnya, penduduk kecil macam beliau makanan pokoknya paling talas, singkong,  atau gadung beracun yg tak mungkin diambil jepang.

Nasi barang mewah, dan itu hanya sering dia rasakan saat jadi romusha.

Makanya,  mbah mengaku sangat menyukai saat2 makan.
Karena merasa,  saat itulah dia merasakan sedikit nikmatnya hidup.

Yah, kehidupan orang zamannya memang sesederhana itu.

Bagi beliau, di masa sulit seperti itu bisa makan nasi saja sudah bahagia luar biasa.

Tak perlu ngopi ke starbak, main smartphone  seperti zaman milenial untuk mencapai kebahagiaan.

Karena belom ada. 😂

Namun..

Kadang kebahagiaan ada masanya.

Dan masa itu ialah awal tahun 2605
( sekitar 1945)
Tahun yg kata mbah,  kemudian beliau ketahui bila Jepang mulai kalah dalam perang pasifik.

Entah kenapa,  jatah makanan mulai sulit.
Gaji pun mulai tertunda. Bahkan bisa tak dibayar,
Hanya diberikan janji akan dibayar saat pulang.

Karena makanan sulit, para pekerja mulai alami banyak penyakit akibat kekurangan gizi.

Situasi pun kata mbah berubah menjadi horror.

Satu persatu teman2nya tumbang sakit bahkan meninggal karena terserang penyakit.

Entah malaria,  disentri, Kolera.

Karena kekurangan tenaga gali kubur, puluhan mayat2 pekerjanya dikubur massal dalam satu lubang besar.

Hingga pada akhirnya, mbah dan beberapa rekannya nekad kabur dari barak.

Dan ini situasi beresiko. Karena kabur dan bila tertangkap resikonya besar.

Tentara jepang kadang tak segan2 menyiksa atau membunuh pekerja yang kabur dengan bayonet.

Namun,  bertahan pun.. Situasi juga sama.

Dalam pikiran mbah, daripada mati disini, lebih baik berjudi bertaruh nyawa untuk kebebasan.

Dan dalam perjudian itu mbah dan beberapa rekannya sukses kabur dengan selamat.
Tanpa terluka sedikit pun,  walau dibayangi ketakutan atas letupan senapan tentara nippon.

Dalam pelarian,
Tak disangka ternyata beliau dan teman2nya berjumpa dengan truk tentara "londho" / belanda di jalan.

Para tentara itu ternyata ada satu yang bisa berbahasa jawa.

Dengan sopan menawarkan jasa tumpangan pada mbah dan rekan2.

Bahkan, saat beliau menceritakan bahwa beliau habis kabur dari tentara jepang, tentara2 itu justru bersimpati pada beliau.

Mbah dan teman2nya diberi makanan oleh tentara2 itu. Makanannya seingat mbah dalam kaleng seng. Ada susu, kentang, daging.

Mbah yang kelaparan,  senang sekali.
Mungkin itu daging sapi yang pertama kali beliau makan tahun itu
(2605).

Tentara2 itu memperkenalkan diri sebagai tentara aliansi atau sekutu.
Mereka datang kesini untuk membebaskan Hindia belanda dari jajahan jepang.

Dan kebetulan,  di sekitar sana tentara2 jepang sudah mulai kalah di kalimantan.

Tinggal sisa2 yang bersembunyi di barak2 dan bunker2.

Oleh salah satu tentara,  mbah dijanjikan akan dibantu pulang ke jawa naik kapal.

Akan tetapi, mbah harus menunggu kapal datang sekitar 2 bulan.

Dan akhirnya kapal datang, mbah pulang lewat priok di batavia membonceng kapal tentara sekutu.

Mbah tentu senang hari kepulangan.

Dia tak sabar bertemu keluarganya  di kampung.
Pun teman2nya juga sama.

Di dalam jahitan stagen  atau sabuk yang melingkar di badannya tersimpan sekitar 160 uang federal.

Rekan2nya pun juga ada yg menyimpan uang didalam jahitan baju.

Itu uang sisa dia bekerja.

Sebagian sudah dikirim lewat pemerintah ke kampung masing2..

Sebagian beberapa bulan tidak dibayar.

Tapi, mbah tak perduli lagi.
Asalkan masih ada uang sisa.
Bisa untuk ongkos dari priok,  jakarta ke jawa timur.

Namun masalah akhirnya muncul saat tiba di jakarta.

Saat membeli makanan,

Tak ada satupun pedagang yang mau menerima uangnya.

Uang miliknya ialah Uang yang dikeluarkan oleh pemerintah jepang . Dan itu sudah tidak berlaku lagi. Negaranya sudah berganti pemerintah.

Zamanpun telah berganti..
Uang 160 F miliknya telah berubah menjadi lembaran2 kertas tak berharga.

Kerja keras selama itu tak ada harganya.

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Tragedi Pengantin Sunat.

Aku mengalami sirkumsasi atau disunat saat SD.

Akupun tak tahu awalnya,
Awal Mulanya Bapakku saat magrib mengajak keluar ke kota. Mencari makanan kesukaanku.

Ternyata setelah dibelikan makanan kesukaanku,  Bapak langsung membawa ke Mantri Sunat.
Aku merasa tertypu 😆

Saat pulang ternyata semua orang dirumah sudah siap2 dengan acara selamatannya.

Tenda,  dekor,  juga terlihat orang masak memasak.

Saat pulang, efek bius sunatnya habis.

Penderitaanku sebagai calon lelaki dewasa dimulai.

Disekitar area genital,  terasa panasnya luar biasa.
Namanya juga bius murah di mantri.

Mungkin rasanya Kombinasi antara diolesi balsem geliga lalu ditaburi bubuk Boncabe level 30 dan sedikit bubuk cabe maicih level 12.

Panaaaaas sekaligus sakit2 gimana.

Dan untungnya aku bisa terlelap tidur sambil menahan sakit dan panas.

Namun ternyata cobaan tak sampai disitu.

Saat dini hari aku kebelet pipis.

Aku terbangun dan bergegas menuju kamar mandi.

Tak sengaja aku lewat ruang tamu dan tak sengaja pula melihat Ayahku dan teman2nya menonton sebuah Film Porno di VCD secara berjamaah.

Entah Setan apaaaa yang merasuki mereka.

Hingga bisa2nya menonton film biru secara berjamaah begitu.

😆😆

Mereka pun kaget, akupun bergegas ke kamar mandi lalu terburu2 kembali ke kamar tidur.

Seumur hidup,  aku belum pernah menonton Film Porno.

Celakanya ialah pertama kali aku tak sengaja melihat Film Porno ialah malam setelah Sunat.

Dan ini masalah besar.

Pikiranku jadi macam2.. Lalu tiba2 aku merasakan ereksi.

Dan rasanya sangat sakit saat genitalku perlahan mulai membesar dan jahitan terlepas.

Akupun berteriak sangat keras hingga membangunkan para tetangga dan banyak orang mendatangi kamarku.

Ternyata jahitanku terlepas dan darah mengucur deras.

Operasi darurat di kamar oleh seorang mantripun dilakukan.

Jadi aku disunat sebanyak 2x gara2 Film Yang diputar bapakku.
Dan itu saja sudah cukup..kapok.

Sekarang sudah 20 tahun lebih berlalu sejak aku disunat.

Dan belum menikah.

Jika tahu begini,  mungkin aku sunatnya nga usah memaksakan terlalu dini..

Sayang.. Soalnya fiturnya juga belum bisa dimanfaatkan secara optimal krn belum menikah.




Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Zaman itu aku masih 18 tahun. Masih hobi berpetualang keluar kota bila hari libur kerja.

Suatu hari , saat pulang dari Surabaya dengan Kereta Api Penataran.

aku ketiduran. Jadi saat terbangun, terpaksa turun di stasiun terakhirnya Kereta Penataran yaitu Stasiun Blitar.
Aku jarang turun di stasiun Kota Blitar. Karena kejauhan dari rumahku.
Tapi ya sudahlah..terlanjur.

Hari itu sudah Malam.

Saat pulang,  aku lewat jalan/gang tembusan.

Tiba2 aku dipanggil seseorang.

Suaranya mirip suara ibu2.

"Mas.. Mas.. Tolong kesini"

Aku menoleh kearah suara itu,
Ternyata ada ibu2 paruh baya sedang memanggil Namaku.

Aku datangi ibu2 yang memanggil namaku itu. Mungkin beliau mau minta tolong padaku, atau entah bertanya alamat.

Aku bertanya sopan dalam bahasa jawa kromo inggil/halus :

"Iya mbah/ bu,  ada yang bisa saya bantu? "

Ternyata dia membalas begini :

"Mas.. 25ribu saja.. Ayo..sini aja"

Ketika aku memperhatikan dengan seksama,  ternyata ibu2 tersebut hanya pake, maaf ..cangcut.
Celana dalam yang biasanya dipake ibu2 rumah tangga.

Akupun tersentak kaget,  ternyata ibu2 yang mungkin seumuran nenekku itu ternyata seorang PSK.

Dan dibelakangnya terlihat ada beberapa wanita2 tua yang berpenampilan seperti dirinya.

Aku baru ingat, kisah tetanggaku bahwa sebelah selatan Stasiun Blitar kota ada pemukiman kumuh yang jadi lokaliasi illegal. Namanya "banpo" .
Seringkali dirazia satpol PP, namun setelah dibiarkan, diam2 muncul lagi.

Kemudian aku menyaksikan sendiri hari itu.

Akupun merogoh uang di kantongku.

Ada 30ribu. aku berikan kepada wanita itu.
kemudian aku langsung lari setelah mengangsurkan uang itu ketangannya.

Aku terpaksa jalan kaki hampir 10 kilometer untuk pulang ke rumah.

Semua uangku kuberikan pada ibu itu, jadi tak ada uang lagi tuk naik angkutan umum.

Aku tak terlalu kaget.
Melihat PSK paruh baya/berumur bukan hal baru bagiku.

Aku pernah lihat sekali.

Tapi lihatnya terasa sakit. Padahal keluarganya bukan..
😢

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Kena GIGI, Uang Kembali.

Tahun 2008 dahulu,  ialah zaman jaya nya Game Online  PC dan Warnet khusus Game.

Saat itu aku kecanduan Game Online.

Libur kerja,  aku sering bergadang hingga pagi di warnet menjadi pemburu paket malam.

10 jam,  10ribu.

Tengah malam jam 12, aku lapar, PC aku titip kepada teman.

aku kemudian keluar naik sepeda mencari makanan di warung yang buka hingga dini hari.

Pulangnya, aku  bersepeda sejenak menikmati suasana kota blitar saat tengah malam.

Tak sengaja aku lewat jalan sebelah timur alun2 kota blitar.

Disana terlihat gerombolan waria sedang mangkal dibawah pohon beringin.

Karena waria itu adalah X-men alias mantan cowok,
Sifat genit cowok tetap terbawa pada diri mereka.

Bedanya ialah jika lelaki tulen menggoda perempuan.

Para Waria itu menggoda sesama lelaki.

Dan aku ialah lelaki malang tersebut.

"Mas.. Sini.."

"Mau Sedot mas?  Kena Gigi, Uang Kembali.. "

"Karo aku ae mas, Mengko Tak Tukok ne klambi"

( Sama saya aja mas,  nanti aku belikan baju)

Karena merinding dan risih digoda terus,
Aku tak sengaja misuh ( mengumpat).

"Janc##k,  As###"

Tak kusangka,  ada beberapa waria yang tadinya duduk di bawah pohon beringin,  tiba2 berdiri.
Mungkin ada yang tersinggung.

Refleks dan sadar akan adanya bahaya,

Aku langsung mengayuh sepedaku secepat mungkin menjauhi tempat itu.

Dan aku tambah mati2an mengayuh saat melihat batu melayang hanya sekitar 1 meter melintasi depan kepalaku.

Lampu merah aku terabas karena ketakutan. Untung saat itu tengah malam dan sepi kendaraan.

Saat cukup jauh,  aku menengok kebelakang.

Ternyata mereka memang berniat mengejarku. Dan untungnya tak benar2 mengejar misalnya menaiki motor.

Aku mengayuh sepedaku ke arah Polres Blitar.

Di depannya ada warung kopi yang buka.
Aku masuk ke warung itu untuk sembunyi.
Kalopun mereka mengejar,  tak akan berani macam2 karena lokasinya dekat Kantor polisi

"Buk.. Njaluk Es teh.."

Pintaku dengan nafas terputus putus karena kecapek'an.

"Kenapa mas? Kayaknya habis olahraga? " tanya seorang bapak2 disitu.

"Anu pak.. Kulo meniki tas diuber kalih bencong.."

( anu pak. Saya ini habis dikejar bencong)

"Ealah mas.. Sampeyan itu ganteng tinggi,  gagah.  Kok doyannya sama bencong? "

Dan akupun sukses dijadikan bahan tertawaan pelanggan kedai kopi itu.

Sayangnya aku terlalu lelah untuk melakukan klarifikasi. biarin..

Saat minum es teh,  aku menyadari bila sebetulnya aku yang salah.

Aku tak seharusnya misuh / memaki para waria itu.

Aku seseorang yang tak suka bully dan diskriminasi.

Aku sangat sensitif bila diejek orang,  karena masa kecil sering dijadikan ejekan.

Mungkin.. Para waria tersebut sensitif karena sering dipelakukan secara diskriminatif dan dipandang negatif oleh Masyarakat.

Dengan pengalaman ini,  aku jadi berfikir,  sebaiknya hati2 bila berkata buruk dengan orang lain.
Sekalipun orang itu buruk sekalipun dimataku atau masyarakat. Tentu aku tak layak mengatakan hal buruk tentang mereka.

Waria yang jahat,  itu mungkin dulunya ialah Waria baik yang sering disakiti.

Aku masih ingat kata2 candaan mereka :

"Mau Sedot mas?  Kena Gigi , Uang Kembali"

Bahkan Waria zaman now bisa memberi garansi Cash Back pada pelanggannya.


Tapi aku berharap itu terakhir kali aku bermasalah dengan mereka.

"Ya Tuhan, Aku berlindung padaMu atas Godaan Perempuan yang kencing berdiri"

Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

About Me

About Me

Pengikut

Label

  • Cerita Komedi
  • Curhatanku
  • Motivasi
  • Tutorial

Follow Us

  • facebook
  • twitter
  • instagram
  • Google+
  • youtube

Postingan Populer

  • ALUR CERITA : ALUR MAJU, ALUR MUNDUR, DAN ALUR CAMPURAN
    1. Alur Maju : Ceritanya bergerak maju. Contoh sederhananya adalah misalnya cerpen itu awalnya menceritakan tentangg seorang anak k...
  • Cara Menulis Alur & Plot Cerita
    Oleh: Joni Lis Effendi Trik Sederhana Menulis Alur dan Plot Cerita Galau mau bedain alur dan plot? nih, KA kasih tahu gimana caranya ...
  • Balada Jomblo dan Penderita gangguan jiwa
    Balada Jomblo ODS .. terkadang, enggak enak juga "terkenal" di lingkungan  karena memiliki status ODS (Orang dengan skizofreni...
  • Kisah Asmara Halimah
    Kisah Asmara Halimah [True Story] Syahdan, sewaktu saya masih duduk dibangku sekolah dasar. Ada drama kisah asmara yang cukup kontroversia...
  • Macam delusi atau waham skizofrenia
    [REPOST, biar gak bingung waham itu apa, tulisan di bawah ini saya posting ulang juga] MENGENAL ISTILAH DASARIAH GANGGUAN KEJIWAAN “Waham”...
  • Diskriminasi pembelaan
    Dulu ada kawan sekelas SMP saya mengalami cacat fisik, pada mukanya. Yaitu bekas luka besar akibat terkait besi waktu kecil. Jadi bentuk waj...
  • Kena Gigi, Uang Kembali
    Kena GIGI, Uang Kembali. Tahun 2008 dahulu,  ialah zaman jaya nya Game Online  PC dan Warnet khusus Game. Saat itu aku kecanduan Game Onli...
  • Kisah PSK paruh baya.
    Zaman itu aku masih 18 tahun. Masih hobi berpetualang keluar kota bila hari libur kerja. Suatu hari , saat pulang dari Surabaya dengan Kere...
  • Kisah Li shu wen
    Konsistensi Dalam dunia kungfu china, ada seorang ahli kungfu terkenal. namanya Li Shuwen. (dalam manga kenji = Lie Syo Bun). ...
  • Tragedi pengantin sunat
    Tragedi Pengantin Sunat. Aku mengalami sirkumsasi atau disunat saat SD. Akupun tak tahu awalnya, Awal Mulanya Bapakku saat magrib mengaja...

Arsip Blog

  • ►  2024 (95)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (77)
    • ►  Oktober (17)
  • ►  2022 (3)
    • ►  Mei (2)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2021 (6)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Februari (4)
  • ►  2020 (7)
    • ►  Desember (5)
    • ►  Februari (2)
  • ▼  2019 (33)
    • ►  Desember (2)
    • ▼  November (5)
      • Cari uang dalam kondisi apapun adalah jalan ninjaku
      • Mah djito dan romusha
      • Tragedi pengantin sunat
      • Kisah PSK paruh baya.
      • Kena Gigi, Uang Kembali
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (8)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (6)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (16)
    • ►  Desember (3)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2017 (13)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2016 (4)
    • ►  November (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (1)
  • ►  2015 (26)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (14)
    • ►  Agustus (4)

Created with by ThemeXpose | FreeBloggerTemplates.org