Welcome to Singapore : Bersyukur dan Tersenyum Akan Karunia.
Welcome to Singapore ..: bersyukur dan tersenyum akan karunia...
Alkisah sekitar Pertengahan tahun 2013 lalu, saya dapat Invitation pertemuan Bi-Monthly (dua-bulanan) salah satu Komunitas Trader Forex terbesar di Singapore.
Pada saat itu, Kondisi Cuaca Singapore sangat buruk. dimana Asap tebal penyelimuti hampir seluruh negeri merlion itu..saya baca di berita sih katanya akibat asap pembakaran dari daerah sumatera,riau dan sekitarnya kemudian menyelimuti negara tetangga kayak Malaysia dan Singapore. Sebuah keajaiban saya bisa tiba di Bandara Changi. soalnya Kabut asap juga menyelimuti Bandara. ketika mau Landing, saya ngak berhenti berdoa. .saya berfikir saya belum mau mati. Kucing saya lagi hamil besar. saya enggak mau kucing2 saya Lahir yatim piatu, tanpa seorang Ayah!!..
Saat saya tiba di situ.. Index udara singapore dalam kondisi sangat Buruk dan berbahaya. Jalanan dan tempat umum terbuka Sepi kayak hati seorang Jomblo kalau lagi Malam minggu.
kalaupun ada manusia, dia kebanyakan Naik mobil . atau MRT. di dalam MRT saya lihat kebanyakan orangnya pakai Masker type N95.
Ini Masker khusus rekomendasi WHO yang tahan Virus SARS dan Flu burung/babi bahkan mampu menahan partikel berbahaya hingga ukuran 0.1 mikron. dan hanya Masker ini saja yang disarankan boleh dipakai disana. mereka sangat care terhadap kesehatan.. jauh berbeda dengan yg saya bayangkan kalau Di indonesia. saya lihat di Tivi , Masyarakat yang korban Asap kebanyakan pake masker2 standar yang murah. yang warnanya ijo2 itu. . memang cukup membantu sih. tapi dengan kualitas udara yang sangat buruk. Masker2 itu sebetulnya kurang efektif. tapi lumayan buat yang Hobi malas sikat Gigi. bau Mulutnya tidak beresiko membunuh orang lain.
Sesudah acara gathering, saya dan sekitar 5 peserta gathering yang sudah saya kenal lama via Facebook. Makan bareng di sebuah kedai makan murah di dekat stasiun MRT.kedai itu tertutup dan ber AC, jadi aman dengan Asap. sebetulnya saya tertarik ajakan makan disitu karena kata "murah" nya. aslinya, murah bagi mereka.. tapi mahal buat kantong orang indonesia.. bayangkan aja. makanan termurah harganya bisa 4-5 SGD (sekitar 40 ~ 50 Ribu rupiah). beruntung, Teman yang saya kenal lama Via facebook, namanya Gary Lim. mentraktir saya makan. kami duduk satu meja dengan 3 teman peserta gathering,
kayak acara kumpul2 laen, kami sambil makan. asik maen HP sendiri2. iseng ada yang mengeluh soal Asap ini ke saya :
"Oh iya, kamu kan orang indonesia.. kamu bisa tidak protes ke pemerintah kamu tentang Asap kiriman negaramu ke negara kami?? kami beneran susah dan bosan terus2an dikurung Asap dari negara kamu.. "
teman yang laen ikut menimpali, saya jadi enggak enak mau jawab apa..
enggak enak karena ditraktir, kalau saya berusaha membela negara saya dan mereka tersinggung.. bisa2 saya harus bayar sendiri makanan itu.. namanya juga orang pelit (hemat-red)..
Disaat saya terpojok itu, ada teman lain yang berumur dan terlihat lebih dewasa memberi pencerahan..
"Sudahlah... Asap kiriman dari indonesia itu paling sebulan lagi ketika musim hujan juga Hilang!! kita terlalu sibuk mencela dan protes oleh Asap kiriman dari Indonesia.. tapi melupakan akan Oxigen dan udara segar yang kita hirup sepanjang hidup dari Hutan Indonesia. kita harus lebih sering berterima kasih daripada mencela mereka :) ." dia berkata kepada saya sambil tersenyum. kata2nya entah kenapa membuat kami semua di ruangan itu terdiam. kami semua kembali larut pada layar Smartphone kami masing-masing. kata seorang peserta yang beberapa hari kemudian kukenal dengan nama Peter. seolah menarik hati saya.sepanjang perjalanan saya ke Losmen penginapan saya, saya berfikir tentang kata-katanya..
kata-kata yang menarik, Kadang kita terlalu sibuk mencela atau mencaci sebuah titik hina angkasa, dan melupakan indah pelangi yang terbentang dilangit. .
misalnya, sahabat kita menyakiti atau menghina kita. . kita bakalan merasa sakit hati dan membenci dia setengah mati. seakan kebaikan-kebaikan yang dia berikan tiada artinya.
begitu juga dalam hidup, kita kadang terlalu sering bersedih akan beberapa Musibah kecil .. dibanding bersyukur akan nikmat dari Tuhan yang membentang sepanjang hidup kita.
Hal yang menarik, Ternyata kita seharusnya lebih banyak Tersenyum dan mensyukuri Nikmat dan keindahan hidup ini daripada musibah kecil dan kesedihan sesaat.
Untuk itu, jadilah pribadi yang selalu beryukur dan menyadari hujan Nikmat yang selalu kita dapat. niscaya, kesedihan kecil kita tidak ada harganya lagi :)
Salam sehat jiwa
16/09/2015
0 comments