ODGJ pekerja vs ODGJ pengangguran

by - September 14, 2019

ODGJ Pekerja dan ODGJ pengangguran.

Indikator atau penilaian orang awam buat ODGJ  atau Orang Dengan gangguan Jiwa yg pulih atau anggapan mereka sembuh, itu sederhana.

Yaitu saat ODGJnya bekerja.

Sesederhana itu.

Orang awam akan malas membicarakan ODGJ yang sudah bekerja.

Karena secara psikologis,  orang umumnya malas menggosipkan hal baik seseorang. Lebih suka menggosipkan keburukan atau cela seseorang.

Dan seorang pengangguran itu buruk dimata masyarakat awam.

Makanya seorang ODGJ yang masih sering distigma, dipandang rendah oleh masyarakat.

Ujung permasalahan nya ialah dia belum bekerja atau produktif.

Makanya seorang ODGJ walau belum 100% pulih, harus bekerja dan berpenghasilan walau tidak tetap.

Bagaimanapun caranya, asalkan tak melanggar hukum.

Sayapun sudah jarang mendengar gosip buruk tetangga kampung bila mengaku bekerja di Kalimantan.

Pemikiran mereka mungkin saya sudah "sembuh".

Padahal saya hanya pulih dan bisa mengatur gejala2 penyakit saya.

Selain menjaga dari pandangan buruk masyarakat.

Ada perbedaan besar antara ODGJ yang biasa bekerja dan ODGJ pengangguran.

ODGJ pengangguran biasanya gampang tersinggung, mau menang sendiri, suka menyendiri karena kemampuan sosialisasi jadi buruk karena jarang bekerja dan bertemu masyarakat.

Di medsos kadang suka mencari perhatian dengan menyilet tangan.
Suka mengeluh dan gampang mengasihani diri.

Sedangkan ODGJ yang bekerja.
Kemampuan tilikan diri, Pola pikir dan perilaku akan kelihatan berbeda.

Karena terbiasa menghadapi tekanan pekerjaan, tekanan dari masyarakat, juga emosi lebih tenang karena sudah tak bergantung sepenuhnya dengan orang lain.

Jadi tugas Negara, keluarga dan si pasien ODGJ sendiri itu memastikan ODGJnya bekerja. Walau belum 100% pulih.

Memang ada anggapan ODGJ tak perlu dan tak cocok bekerja dibawah tekanan dan diatur2 orang.

Tapi menurut saya,  tak selamanya ODGJ bisa menghindari tekanan pekerjaan dan menolak diatur orang.

Pada akhirnya, masalah dan tekanan pekerjaan yang selalu dihindari tetap ada suatu hari.

Jadi harus beradaptasi pelan2.

Ngak selamanya Dunia dan masyarakat bisa memaklumi dan mengikuti kehendak dan keinginan yang cocok untuk ODGJ.

Tapi si penderitanya sendiri harus mau berusaha beradaptasi dengan dunia dan masyarakat.

Jika ngak mau, peluang pulih akan semakin sulit.

You May Also Like

0 comments