Menghadapi halusinasi
Di kampung kakak perempuan ku dulu ada ODGJ yang diasingkan di sebuah rumah kosong.
Hampir tak ada yg mau mendekat.
Karena pasti takut mendekati, karena sesekali dia berteriak "Tak bacok kowe, tak bacok"
( akan aku bacok dirimu )
Aku memahami kenapa dia berteriak begitu.
Ada ODGJ yg membenci saat gangguan psikotik seperti halusinasinya muncul.
Misal munculnya halusinasi makhluk seram atau sosok yg membuat trauma.
Biasanya , karena tak beruntung dapat pengobatan, untuk mengusir halusinasi nya ialah berteriak atau menghardik halusinasinya.
Bayangkan saja betapa menderitanya sebagian ODGJ yg tak beruntung punya akses berobat rutin.
Entah karena miskin, atau masyarakat sekitarnya kurang edukasi.
Seumur hidup, harus melawan gejala negatif seperti halusinasi yang kadang tak disukai.
Ibarat kepala sering memutar film, masalahnya filmnya tak kita sukai.
Aku dulu kadang bisa tiba2 memukul meja di depanku, atau tiba2 mengumpat "JANC#K" dan melihat ke arah langit
Saat tiba2 ada gejala psikotik seperti suara seolah2 dari langit yang ngajak dan memberi pemikiran kalo aku ini orang yang spesial atau utusan Tuhan.
Sangat menyebalkan memang..
Karena faktanya obat hanya mampu menghilangkan sekitar 80% gejala.
Sisanya ialah dikontrol pake tilik diri..
Sebetulnya jika kupikir gejala2 psikotik dan suara2 dikepalaku itu menyenangkan jika dituruti.
Tapi beracun.
Aku ogah ngikut jejak lia eden atau ratu kerajaan ubur2.
🤔🤔
0 comments