Manusia tersesat

by - September 14, 2019

Manusia tersesat.

Pengalaman spiritual pribadiku,  atau lebih tepatnya fase waham kebesaranku itu sekitar 10 tahun lalu.

dimulai saat aku hampir 2 minggu tidak bisa tidur.

Saat itu, aku mendapat bisikan suara di kepala yang menyuruh pergi ke tanah luas.
Mungkin daerah bekas persawahan yang baru dipanen.

Saat hari gelap aku melihat cahaya dari langit.
Lalu ada sosok tinggi besar ( sekitar 30 meter).  Berjubah putih dan punya sayap.
Tapi warna sayapnya bukan putih, tapi pelangi.

Lalu ada suara2 dikepalaku.
Sudah agak lupa, tapi ada beberapa bagian yg kuingat.

" Je.. Nak... Tu.. Fara.. Sachiel " dst.

Ngak tahu artinya apa. Di google bahasa apa itu juga nga ketemu.

Lucu bila kuingat,  tapi inilah realita seorang penderita gangguan psikotik.

Tapi karena pola overthinking pemilik gangguan psikotik,

Aku jadi menterjemahkan jadi begini :

"pesan ini hanya untukmu, orang yang terpilih".

Lambat laun, aku berperilaku dan memiliki keyakinan pusat alam semesta.

Merasa tokoh penting.. Dan berkeyakinan suatu hari aku bisa menguasai dunia.

Namun..
Aku beruntung memiliki teman dan keluarga yang baik.

Mereka ialah yang pertama kali menyadari perilaku2 anehku.
Gaya bicara yg berubah..
Seringnya menyendiri..

Mereka berusaha mengajakku jangan banyak mikir, mengatakan terus terang bahwa aku punya masalah kejiwaan.

Akhirnya aku tersadar,
Bahwa aku mungkin saja mengalami gangguan psikotik.

Disitulah awal aku berjuang selama bertahun tahun melawan delusi kebesaran itu.

Ngak mudah lho.. Tapi akhirnya bisa bertahan, ngak berakhir menjadi lia eden KW2.

Tapi aku bersyukur memiliki tilik diri yang cukup kuat.

Membuatku bisa lebih banyak berfikir "normal" yang bisa digunakan untuk bekerja dan mencari pengobatan yg tepat.

Makanya buat ODS yang mengalami delusi.

Orang terdekat dan Masyarakat itu adalah benteng terakhir tilik diri si ODS.

Karena dalam tilik diri/insight melawan gangguan psikosis.

Akan ada 3 sudut pandang yg saling berkaitan.

Sudut pandang si pasien,  keluarganya dan masyarakat.

Akan jadi repot bila keluarga dan masyarakat sekitarnya malah percaya dan mengikuti delusi milik si ODS.

Kenapa tugas keluarga dan masyarakat penting?

Karena si ODS ini tilikan diri sedang terganggu.
Jadi si ODS akan membutuhkan bantuan orang sekitarnya untuk perbaiki tilikan diri untuk hadapi delusi ini.

Lia eden tak akan masuk berita bila anaknya dan teman2nya nga jadi pengikutnya.

Mungkin kisahnya akan berakhir dengan drama seorang anak dan keluarga yg ngotot bawa seseorang berobat ke psikiater.
Lalu curhat ke sekretariat KPSI.

Makanya tugas masyarakat dan keluarga di Indonesia ialah memastikan dirinya sehat jiwa dulu.

Punya tilikan diri yang baik. Jadi bisa menolong orang yg punya masalah kejiwaan.

You May Also Like

0 comments