Lia eden pahawanku

by - September 23, 2019

Beliau tentu kalian kenal,

Yah..beliau terkenal sebagai Lia Eden.

Boleh dibilang dia pahlawan buat saya.

Tapi bukan berarti saya jadi Subscriber Channel Kenabian miliknya.

Namun lebih karena dia seperti sosok yang menyelamatkan saya dari waham kebesaran.

Saya percaya dengan Yin dan Yang.

Dibalik kegelapan ada cahaya.
Dibalik suatu peristiwa yang manusia anggap buruk bisa menjadi ibrah atau pelajaran untuk yang lain.

Memang,  isu Munculnya Bu Lia sebagai Nabi yang kemudian Level up mengaku Malaikat bisa membuat gaduh Indonesia yang sensitif dengan isu Suku,Agama dan Link Video porno.

Tapi sisi menariknya ialah saya dulu banyak membaca artikel2 tentang gangguan kejiwaan skizofrenia di Internet.

Khususnya artikel tentang waham kebesaran.

Seperti yang sudah saya bilang dulu,  tilik diri seorang ODS bila sudah putus realita itu ialah orang lain.

Kadang,
Orang lain atau masyarakat.

Atau malah sesama ODMK/ODGJ.

Kadangkala, antar penderita masalah kejiwaan bisa bercermin .
melihat dan belajar dari ODGJ lain.

Misalnya saat ada pemberitaan di media seorang ODGJ mengamuk dan melalukan tindakan brutal dan berbahaya.

Misal yang terakhir seorang anak SD,  dipenggal kepalanya oleh seorang ODGJ yang kambuh.

Untuk masyarakat,  mungkin akan ada stigma lagi.
Itu wajar..
namunODGJ lain yang membaca berita itu akan menyadari dia mungkin memiliki resiko bisa berbuat hal SAMA suatu hari nanti.

Itu resiko pemilik gangguan psikotik.

Dan jangan disepelekan, dengan melihat dan bercermin dari ODGJ lain yg mungkin kondisinya lebih parah dari kita,  kita akan belajar lebih waspada dan disiplin dalam Berobat.

Sayapun begitu,  makanya saya sangat keras dan anti dengan saran2 pengobatan alternatif yg kurang tepat. Atau saran2 orang yang bukan profesional kesehatan jiwa.

Karena Aku tahu betapa bahayanya pikiranku sendiri.

Tapi oknum praktisi alternatif dan orang lain belum tentu tahu.

Juga aku belajar dari para gelandangan psikotik, entah yang ada dijalanan, atau tidur di kuburan.

Perbedaan aku dan mereka itu Sangat tipis.

Jadi aku harus berusaha berobat dan mengendalikan penyakit ku.

Jangan sampai aku berubah jadi Nabi KW atau Gelandangan psikotik gara2 nga disiplin berobat.
😆

You May Also Like

0 comments