[Motivasi ] Mengeluh memperpanjang penderitaan

by - Oktober 20, 2015


Saya pernah melihat sebuah seminar dari orang terkaya kedua di China,Jack ma. dia mengutip , "Stop Complaining, look for opportunity" beliau bermaksud menasehati orang-orang agar berhenti mengeluh dan mulailah mencari kesempatan agar anda produktif. rasanya,topik bahasan masalah "mengeluh" tidaklah asing di telinga saya. ada banyak tokoh sukses di dunia juga menasehati untuk berhenti mengeluh pada keadaan. bahkan banyak motivator terkenal di di indonesia juga menyinggung masalah ini. misalnya bapak Tung Desem Waringin berkata " Kebahagiaan datang jika kita berhenti mengeluh tentang kesulitan yg kita hadapi,dan mengucapkan terima kasih atas kesulitan yg tidak menimpa kita " ., nah beliau malah membahas jika kita berhenti mengeluh, maka kebahagiaan akan datang.

Jadi , masihkah kita ingin mengeluh akan kesulitan kita dalam hidup?

Jika kita inventarisir kegiatan tidak produktif yang kadang sesekali kita khilaf untuk melakukannya. saya rasa mengeluh adalah kegiatan yang mungkin tidak menyenangkan pada akhirnya. jika kegiatan tidak produktif lain semisal,mengosipkan aib politisi atau membahas berita koruptisasi pemerintahan kita di warung kopi, saya rasa walaupun kegiatan itu tidak produktif, minimal anda bisa saling bertukar pikiran atau bersosialisai sambil menumpahkan kekesalan anda dihati sehingga anda bisa sedikit berasa "lega" .
Tapi mengeluh itu berbeda. jika dilakukan hingga tahap makrifat yang tinggi. kita akan semakin tergali untuk membongkar aib dan keterbatasan kita untuk dijadikan alasan pembenaran kita gagal atau kita lemah. dan muara dari itu semua ialah kita akan galau dan bersedih.

jika tidak percaya, silahkan mengeluh misalnya kenapa saat ini anda masih miskin atau kere. saya yakin anda cukup kreatif untuk melakukannya,
misal : saya miskin karena = saya tidak bisa dapat kerja bagus karena = IPK saya waktu kuliah jelek serta susah koneksi " orang dalam" karena = saya kuliah suka titip absen ,males belajar dan ngak punya orang dalam karena saya jarang bersosialisasi dengan banyak orang. 

nah, disini kita berhasil menemukan kelemahan diri kita sendiri, kita suka membolos pas kuliah, pemalas dan kurang gaul.

Jika anda seorang yang punya disabilitas, misalnya seorang ODMK , anda pasti lebih kreatif menggali kelemahan dan keterbatasan anda ketika anda sedang mengeluh. silahkan dicoba sendiri :)

kemudian yang jadi pertanyaannya ialah, apakah anda senang setelah anda selesai mengeluh? jawabannya tentu tidak. justru penderitaan kita akan semakin panjang karena dihantui kelemahan dan kekurangan kita.

kenapa? kita tidak mungkin bisa membanggakan kelemahan kita.
misalnya ada Mahasiswa yang sudah 14 semester tidak lulus-lulus. apakah dia bangga?? misalnya dia justru pamerin ke temennya yang sudah wisuda. "wooy bro , kayak gue nih , udah 7 tahun belum lulus juga. kalau dijadikan anak, anak gue udah TK nol Besar yang tidak naik kelas satu kali. hebat kan bro ??".  sudah fitrah manusia tidak bisa membanggakan sebuah kelemahan dirinya. termasuk yang masih single ato jomblo. dia tidak bakalan berbangga diri dengan statusnya, "alhamdulillah.. jomblo saya sudah 3 tahun. setahun lagi bisa ikut piala dunia"  . saya tegaskan,tidak ada yang mau. 

Akhirnya jelas bukan, mengeluh itu semakin membuat anda kreatif menggali kelemahan anda.dan kelemahan itu tidak penting untuk digali lebih dalam karena justru bikin hati menjadi galau dan menyesali keadaan.
kelemahan hanya perlu diterima dengan lapang dada tanpa perlu dipertanyakan kenapa? dalam masa mengeluh. dan kelemahan itu tidaklah penting ketika kita berhasil sukses dengan kerja keras.

Seperti kata Orang terkaya kedua di China, Mulailah mencari peluang dan kesempatan. ketika kita berusaha mencari peluang, walaupun kita akhirnya tidak melaksanakannya, kita seperti mendapat cahaya dan harapan baru. dan harapan itu akhirnya mampu memberi kita semangat untuk maju. 
silahkan coba sendiri :
misal, mencari peluang usaha ketika nganggur dan melawan Stigma sebagai ODS pengangguran = peluang harga cabai mahal = menanam cabai dalam botol atau polybag = pemasukan tambahan. 
nah, ketika anda menemukan harapan dapat pemasukan tambahan, saya yakin anda bersemangat bukan? walau mungkin akhirnya ide itu tidak terlaksana, anda tetap mendapat harapan dan semangat baru. apalagi jika ide itu beneran terlaksana. tambah maknyuss. . itulah kekuatan dari berfikir positif secara sederhana. mencari peluang memberi anda semangat baru untuk produktif.

Jadi , berhentilah mengeluh , mulailah mencari peluang.

Salam sehat Jiwa.
20/10/2015

Ditulis oleh Ustad Abu Janda al Holiwudi (alias Nata prayoga ) pengasuh Ponpes Darul Facebookiyah , palo alto - California.

You May Also Like

0 comments