Pendekatan Agama yang terbaik untuk Penderita Skizofrenia.

by - Oktober 03, 2015

Tanggal 3 Oktober 2015, selepas acara Kesehatan jiwa di GOR serbaguna Stadion Sempaja,Samarinda. diluar gedung saya diajak diskusi sama seorang Petugas Puskesmas di Kutai barat.
beliau kurang sependapat sama mas Bagus Utomo masalah kesehatan jiwa itu bukan masalah kurang iman atau Agama.
dia berkeyakinan bahwa Agama itu Mutlak.tanpa Agama kita hancur jiwanya.. dimana penyebab gangguan jiwa itu bisa bersumber dari kurangnya Agama.

Masalah jiwa itu misteri. Hal yang menarik. namun kenapa sih gangguan kejiwaan  dihubungkan dengan masalah Keagamaan atau Kurangnya Iman seseorang?? jadinya terlalu menghakimi dan tidak adil. kenapa tidak adil?? kenapa para Penjudi,pemabok,penzina yang jelas-jelas kurang Iman dan melenceng jauh dari Agama malah sehat jiwanya??

Saya tidak tertarik menanggapi dan lekas berlalu. karena apa?? beliau bukan seorang Psikolog atau psikiater yang punya pemahaman mendalam mengenai masalah kesehatan jiwa. jadi susahnya, orang yang ngak punya Informasi dan pengetahuan mendalam sering salah paham dan fanatik dengan keyakinannya dalam melihat suatu permasalahan.
dan saya sering menemui orang semacam ini. jadi Bosan saja.
kalaupun tertarik menanggapi. saya akan menjelaskan bahwa Konsep Pendekatan Agama untuk masalah kesehatan jiwa itu. Inti dari pendekatan Agama itu apa ???
yaitu kita memberikan pengetahuan tentang Agama dan mengajak seseorang pada tuntunan Agama. kemudian dia menjadi pribadi yang religius dan taat beragama.
kalau bicara masalah Agama. Agama itu ibarat Udara.tanpa udara kita akan Binasa. namun Udara bisa Dihirup kapanpun dan dimanapun serta Ada dimana-mana.
Agama juga sama. dia ada dimana-mana, kapanpun dan apapun kegiatan kita bisa bermakna Ibadah.
.
kita 24 jam semuanya bisa bermakna ibadah kok. kita kerja mencai nafkah untuk menghidupi keluarga juga ibadah. seorang ODS yg berjuang untuk sembuh juga ibadah. bahkan buang Air atau pipis juga bisa bermakna ibadah jika diniatkan.
Yang kita bicarakan Efektif ato enggak?? Seperti yang kita tahu Skizofrenia itu gangguan pola berfikir yang diserang.
jadi Pikiran yang pola fikirnya sedang terganggu.. apalagi jika sedang kena gangguan Waham. bisa enggak dia menerima Pendekatan ibadah??
Saya sebagai pemeluk Agama islam yg kaffah. saya enggak bisa menyangkal kalau Sholat malam sambil berdzikir itu lebih nikmat dari Flouxetine,amitriptyline serta anti depresan manapun.
tapi,jika saya terganggu akan halusinasi dan Waham. apakah saya bisa beribadah dengan baik??
Ustad2 ato pemuka Agama yang ngomong gitu. pengen banget saya ajak ke RSJ Atma Husada . ajak deh Pasien yang Relaps dan kena Gangguan Waham dan halusinasi?? bisa tidak dia menerima Siraman Rohani dari kita??
Bukannya pasien jadi sembuh dan khusyuk beribadah. mereka bisa2 ngamuk atau kencingi musholanya.
Atau yang kena Waham kebesaran dikasih Ajaran Agama yang susah kayak Tasawuf. bisa-bisa mereka jadi berlagak kayak Nabi dan malaikat. bahkan bisa2 bikin Ajaran Agama baru..!!
Kita dan terutama Ustad-Kiai ato pemuka Agama lain bicara Solusi terbaiknya. tanpa memperdebatkan Keyakinan siapa yang benar.
patut diketahui, Skizo ialah gangguan pola pikir. jadi perlu disembuhkan Pola pikirnya dulu dengan jalan yg paling efektif ialah
pengobatan medis dan psikoterapi. .
setelah sembub Pola pikirnya dan bebas dari gangguan waham. Penderita Skizo seperti kertas yang selesai Di Type-X. sudah bersih kembali dari coretan atau Noda.. jadi Mau diarahkan atau diajarin apapun termasuk ilmu Agama bakalan mengerti. ODS yang bebas dari Waham kebesaranpun akan paham, dia itu sebetulnya seorang nabi atau Hamba saja.
Setelah pengobatan dia sudah benar pola pikirnya dan bisa berfikir logis dan rasional. jadi pendekatan Agama bisa membantu dia lebih tenang dan damai.
Sekali lagi. mungkin orang itu akan berfikir pendapat dia yang benar. tapi kami sebagai ODS yang mengalami sendiri lebih paham mana yang efektif dan dahulukan untuk masalah Skizofrenia ini. mendahulukan bukan berarti kami tidak menganggap masalah Agama itu tidak penting. tidak, agama tetap yang Utama. . namun kami mendahulukan kesembuhan jiwa kamu dulu agar lebih enak dalam beribadah.
lagipula, kenapa susah-susah memaksa Orang dengan gangguan Jiwa beribadah??? Padahal dalam Islam, ODMK itu Diistimewakan. mereka tidak dicatat Dosa nya . mereka tidak kena Azab karena enggak beribadah. secara otomatis mereka dibebaskan tidak beribadah sampai mereka sembuh.
kata Rasulullah dalam hadist Riwayat Ibnu majah dan An-nasai :
“Diangkat pena dari tiga orang:. Orang tidur hingga dia bangun, Orang gila hingga dia sadar (sembuh), Anak-anak sampai ia baligh.”
jadi jelas, kesembuhan ODMK itu yang didahulukan dahulu, dulu.baru setelah pulih, bisa beribadah maupun berkegiatan positif seperti apapun.
Salam Sehat jiwa.

You May Also Like

0 comments