Rhio Kurniawan. Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini

Nata Prayoga Blog

Diary Seorang Komedian

Aku ini bukan siapa2.

Rasanya ada beban di hati saat keluarga pasien mengatakan padaku bahwa :

"Makasih atas Inspirasinya, Semoga Anakku bisa seperti mas Rhio"

Mungkin saya akan menjadi orang pertama yang berharap itu tak terkabul.

Siapalah saya ini?

Saya ini juga tersesat, untuk apa diikuti?

Saya hanyalah remahan biskuit KONG GUAN.

Belum sebanding dengan Bill Gates, Jack Ma, Nadiem Makarim, Mark Zuckenberg,  Shigeo Tokuda, Hasumi Kureha , Eimi Fukada maupun Tsubasa Amami.

Namun saya terus berusaha untuk belajar menjadi orang baik.
Juga belajar untuk meningkatkan ilmu pengetahuan saya.

Untuk mengedukasi dan memberi Inspirasi pada diri saya sendiri.

Syukur2 ada orang yang bisa kebagian ilmu saya yang masih alakadarnya

Supaya diri saya yang bukan siapa2 ini memiliki sedikit manfaat dalam masyarakat dan negara ini.

Jika tidak,

Mungkin Ades Ivo dan teman2 lain hanya mengenang saya lewat koleksi Video2 terlarang saya.

Lagipula Aku ini Seorang NINJA..
Bukan CBR apalagi VEGA-R

Itu sudah jalanku.

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Dalam sejarah,  Penggunaan AntiPsikotik dimulai tahun 1933 di perancis.

Awalnya,  Kala itu dikembangkan sebuah obat anti histamin ( obat anti alergi)  bernama Promethazine.

Obat ini memiliki efek samping sedatif atau mengantuk.

Makanya kemudian dikembangkan sebagai obat penenang sebelum operasi bedah.

Dikemudian hari ada turunannya, namanya Chlorpromazine ( CPZ)
Diteliti bahwa selain punya efek sedatif, CPZ juga memiliki efek menenangkan atau membuat tenang pasien.

Melihat ada efek membuat tenang pasien,

Dua orang Psikiater bernama Dr Delay dan Dr Deniker memberi tes obat pada sekitar 38 Pasien masalah kejiwaan sebagai percobaan.

Kemudian diketahui hasil tesnya memberi hasil bahwa Pasien berkurang gejala delusinya, gejala halusinasi mereda dan gejala2 psikotik serta depresi klinis mereda.

Penemuan ini dipublikasikan pada tahun 1955, dan dalam waktu singkat pemerintah Amerika menyediakan Chlorpromazine sebagai terapi medis psiko-farmaka pertama dalam sejarah.

Sebelum ada CPZ,  pasien2 Gangguan jiwa di RSJ biasanya diterapi ECT/kejut listrik, insulin koma, hydro~terapi. Tapi tak ada satupun secara alamiah bersifat antipsikotik.

Jadi penemuan efektivitas CPZ untuk pengobatan psikotik mampu merevolusi dunia pengobatan gangguan jiwa.

Banyak Pusat kesehatan jiwa di US dan banyak negara mulai tutup.

Karena Penanganan pasien tak perlu tempat besar dan jangka waktu panjang seperti dahulu.

Singkatnya, Pengobatan pasien menjadi lebih cepat dan efektif..

Dari kesuksesan Chlorpromazine, akhirnya muncul turunan2nya semisal haloperidol, iloperidol, dsb..
Yang digolongkan dalam generasi tipikal.

Sejak 1955 Hingga sekarang,  CPZ masih diresepkan pada pasien skizofrenia dan depresi berat.

Karena si Mbahnya anti psikotik ini terbukti masih tokcer walo sudah lahir cucu2nya macam abilify, seroquel ,risperidone..

Bayangkan saja 1955..

Pasien Skizofrenia baru menikmati masa kejayaan pengobatan Gangguan jiwa.

Sebelum 1955, pasien2 gangguan jiwa banyak yang terkurung di Fasilitas kesehatan mental atau pasungan..

Lebih parah lagi masih diberi stigma..

Kesurupan Jin,  makhluk Gaib,dibilang kurang iman..

Melalui tulisan saya ini sudah jelas bahwa Gangguan jiwa itu karena Otak kelebihan Dopamin.

Makanya perlu diobati dengan antipsikotik supaya gejala2 psikotiknya mereda.

Tak cukup hanya dibacakan Ayat2 suci Agama.
Tak cukup hanya disuruh berfikir positif atau beribadah terus menerus.

Tapi perlu diobati supaya Stabil..

Sekarang bukan Tahun 1955, tapi 2019..

64 tahun setelah publikasi Chlorpromazine, jadi generasi obat semakin bagus, efektif dan murah.

Manfaatkan kemajuan teknologi dengan berobat secara benar..

"Gangguan Jiwa hanyalah penyakit medis. Bukan tanda lemah iman, bukan kena gangguan gaib.

Karena penyakit medis,  dia perlu pengobatan secara benar .

Dan saya akan terus mengatakan hal ini ,dan aku tak akan menarik kata2ku..

Karena inilah jalan Ninjaku..

😏👍👍

Share
Tweet
Pin
Share
1 comments

Relativitas Waktu : Selamanya itu = 3 Bulan.

Dahulu saat kerja di kawarang timur,  saya ngekos di daerah klari.

Belakang kos saya itu sebuah warteg milik orang tegal asli.

Suatu ketika, air ledeng di warteg itu bocor. Jadi saya tergerak menolong memperbaiki. Kebetulan saja, kebocorannya menggenangi depan kos saya.

Tak sengaja saya bisa ngobrol cukup akrab ama cewek penjaga wartegnya,

Orangnya baik,  ramah, cantik,  putih  dan keibuan persis lucinta luna.

Bedanya ialah Namanya bukan Muhammad fatah,  tapi Ningsih.

Singkat ceritanya, saya diam2 jadian dengan Ningsih.

Ningsih cukup baik dengan saya, tiap ada sisa lauk di warteg, saya diberi bagian jatah miliknya.

Lumayan,  logistik harian terjamin.

Karena kesibukan masing2,  kami tak menghabiskan waktu jalan2 seperti couple2 lain.

Paling hanya makan berdua di depan kos2an atau nongkrong di bendungan Walahar, klari.

Suatu hari,seminggu sebelum lebaran, Ningsih pamit mau pulang kampung ke tegal.

Warteg mau libur selama sebulan.

Sebelum pulang,  saya menulis sebuah puisi yang saya kirim via SMS.

"Ada 3 Hal yang penting dalam hidupku..

Matahari, Bulan dan Kamu..

Matahari untuk Siang Hariku..

Bulan untuk malam hariku..

Dan kamu..

Untuk Selamanya "

Tapi ternyata, benar kata Einstein..
Bahwa Waktu itu relatif.

Selamanya ternyata hanya berlangsung 3 Bulan.

Ya,  hubungan kami ternyata hanya berjalan selama 3 Bulan.

Ningsih tak kembali lagi ke Karawang.

Kabar dari temannya di warteg yang satu kampung, Saat di tegal,  dia sudah dilamar orang dan lamarannya diterima oleh Ayahnya.

Ningsih pun tak enak mengabarkan hal ini langsung pada saya.
Takut saya kecewa dan marah..

Makanya minta bantuan temannya..

Kecewa sih,  tapi sudah terjadi..
Aku rapopo..

Kata Didi kempot,  rela aku terima. Asal kamu bahagia.

Adakalanya seorang laki-laki itu hanya ditakdirkan menjaga jodohnya orang.

Namun saya kadang hanya lelaki biasa yang sentimental.

Saat makan diwarteg,  saya selalu memesan orek tempe..

Bukan untuk mengenangnya..
Haram.. Dia adalah Istri orang.

Alasannya tak tahu.. Mungkin karena saya ngak mau tahu..

😏😏

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Saat aku masih anak2,  ketika ditanya cita2 saat dewasa.
Aku bingung menjawab apa..

Jadi jawaban atas cita2ku bisa beragam,  tapi masih seputar jadi dokter,  ilmuwan,atlet, atau TNI/Polri.

Sayangnya saat tumbuh dewasa, aku menyadari bahwa ada  sekelompok orang, yang berfikir cita2 ialah sesuatu yang akan perlu dilupakan saat melihat kenyataan hidup.

Aku mungkin termasuk didalamnya..

Saat tumbuh dewasa badanku sakit2an dan berkacamata.
Jadi mustahil saya jadi atlet atau aparat TNI/polri.

Saya juga dari keluarga yang sangat miskin, berfikir soal apakah bisa lulus sekolah sampai SMA saja sudah merupakan mimpi buruk.

Saya juga menderita gangguan belajar, disleksia,  dan gangguan mental. Prestasi belajar saya sangat buruk disekolah.

Jadi mustahil kiranya untuk dapat beasiswa atau berfikir mampu jadi ilmuwan ,dokter.

Satu2nya jalan mungkin jadi "Gadungan"..

Entah Dokter Gadungan,  Polisi Gadungan, atau TNI gadungan.

Tapi karena itu bisa melanggar hukum.

Saya mengurungkan niat itu.

Karir yang tersisa ialah Ilmuwan Gadungan.

Jadilah saya Ilmuwan Gadungan, Ilmuwan abal2..

Saya kuliah di google, belajar di perpustakaan,  membaca banyak buku2 tentang sains, mengintip banyak jurnal ilmiah dan kuliah umum yang diupload akademisi di internet.

Entah soal Astrofisika, mekanika quantum, fisika dasar, matematika statistika.

Kemudian melakukan riset alakadarnya..

Karena dasarnya alakadarnya, dan saya nga begitu pintar..

Tak satupun penelitian saya menghasilkan sesuatu yang hebat dan layak diberi penghargaan.

Tapi setidaknya saya bisa menemukan teori matematika saya sendiri,  "MIRAI" ..

Sebuah rumus algoritma yang berdasar teori yang saya yakini :

"bahwa masa depan memiliki koneksi yang sama dengan masa lalu dan sekarang.  Apa yang terjadi di masa lalu dan sekarang, akan terjadi lagi di masa depan"

MIRAI ialah penemuanku yang belum sempurna..
Penemuan yang tercipta akibat tidak sengaja salah menulis rumus saat proses menciptakan teori tentang mesin waktu.

Tapi setidaknya, dibalik ketidak sempurnaannya..

karena MIRAI, aku bisa menghasilkan Milyaran Rupiah sebulan dari pasar sekuritas di komoditi, futures, forex atau saham.

Cukup buat beli kopi selama bergadang di kamar..
Tuk menemani perjuangan bodohku..

Seorang ilmuwan abal2 yang nga begitu pintar.

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Penderita Gangguan jiwa itu tidak bebas.

Ada sebuah judul lagu dangdut koplo,

Yaitu "Wong Edan Kuwi bebas"

( Orang Gila itu bebas)

Dicover oleh banyak biduan dangdut koplo seperti Nella Kharisma, Enny Sagita,  Via Vallen dsb.

Ini adalah salah satu stigma atau label buruk masyarakat pada ODGJ..

Dimana orang awam melihat ODGJ banyak yg satu sisi,

Sakit gangguan jiwa itu menyerang pola pikir, perilaku,  emosi..

Karena perilaku dan pola pikir berubah,  sering tindakan seorang ODGJ itu diluar logika dan tidak wajar.

Menurut orang awam,  mereka berfikir ODGJ bertindak semaunya sendiri.
Nga perduli itu wajar atau tidak.

Wong edan itu katanya bebas..

Tidak semua pandangan orang awam seperti ini adalah salah, ada pula yang mungkin benar.

Akan tetapi,

"We are not free"

Seorang pengidap gangguan jiwa itu seperti sebuah Tahanan yang jiwanya terkurung di alam pikirannya sendiri.

Jika orang yang dipenjara di dunia nyata, dia masih bisa makan,  mandi , main gaple, atau ngomongin politik

Orang yang dipenjara dalam pikirannya belum tentu bisa demikian..

Pasien Bipolar ditipu  dan diperbudak oleh pikirannya sendiri.

Saat mania, dia ditipu bahwa dia itu manusia super,  paling benar,  paling hebat, padahal kenyataannya dia hanya remahan kue nastar.

Bukan siapa2..

Saat fase depresi dia ditipu pikirannya, bahwa dia itu tak berguna,  lebih baik mati, tak berguna.

Padahal dia belum tentu demikian..

Masalah sepele pun bisa dimark up seolah olah itu masalah mahaberat saat fase depresi menyerang.

Dia sekali lagi ditipu dan diperbudak oleh pikirannya..

Pengidap skizofrenia pun sama,
Sudah dikuasai oleh depresi, mania,  dia juga berhadapan dengan psikosis.

Ditipu oleh suara2 dan pikirannya bahwa dia orang spesial, seorang Nabi, saat Waham kebesaran.

Atau saat gejala paranoid,  dia ditipu bahwa Sopir Bus dan kernet yang dia naiki itu mau membunuhnya.
Jadi sebelum dibunuh,  hajar dulu sopirnya..

Atau Saat paranoid, suara2 itu berbisik bahwa suaminya itu mau pindah Agama, dan mau dinikahkan di sebuah Tempat ibadah oleh seorang pemuka Agama.

Makadari itu perlu dilabrak dan dimaki2 suaminya.

Jadi seorang Pengidap skizofrenia itu seorang tahanan yang dikuasai oleh pikirannya sendiri.

Dan mungkin tahanan untuk seumur hidupnya..

Sekali lagi,  seorang pengidap gangguan jiwa itu tak selalu seperti digambarkan orang awam.

Tak melulu identik pemasungan,  gelandangan, bicara melantur, dan lusuh.

Tapi dia seorang yang kena musibah, penyakit..

Makanya perlu dibawa berobat supaya bebas bersyarat dari penjaranya.

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Banyak ODGJ yang nyambung saat ditanya atau diajak komunikasi oleh orang lain. Kemampuan tilik diri juga masih cukup baik. Masih mandi atau merawat diri.

Saya sering ketemu ODGJ semacam ini.

Orang awam selalu berfikir ODGJ itu seperti yang dicitrakan Atta Halilintar,  atau Baim Wong.

Misalnya gaya bicara nga jelas,  ngelantur,  pakaian lusuh,  mirip gelandangan.

Atau misalnya anggapan bahwa semua ODGJ itu pasti linglung dan nga jelas kalo ditanya.

Itu benar.. Tapi tak semua ODGJ semacam itu.

Penyakit Gangguan jiwa itu diagnosa banyak sekali.

Dan level kondisi kesehatan jiwa para penderitanya banyak sekali.

Bervariasi dari ringan,  menengah sampai kronis.

Selain itu gangguan jiwa ialah penyakit kambuhan.

Karena kambuhan,  ada intensitas antara Kekambuhan gejala dengan kondisi tidak kambuh.

Orang yg tahapan masih ringan dan menengah , kemampuan tilik diri dan rawat diri kadang masih ada.

Makanya bisa mandi,  berpakaian biasa,  atau mampu berkomunikasi dengan baik dengan orang.

Sebaliknya,  pada kondisi gangguan yang sangat kronis.

Kemampuan tilik diri si penderita mungkin lumpuh.

Kemampuan membedakan realitas rendah.

Akhirnya dikuasai gejala dan mengalami kelumpuhan fungsi kognitif atau fungsi berfikir.

Akibatnya tidak merespon atau tidak jelas saat diajak komunikasi.

Kemampuan merawat diri tidak ada,. Makanya ODGJ yang sudah kronis sudah jarang mandi. Makan pun apa yang bisa ditemui..

Saya harap masyarakat mampu memahami informasi ini tanpa memberi stigma dan informasi yg keliru.

Jika keliru, misal mengganggap ODGJ semua seperti yang dicitrakan Baim wong atau tayangan media.

Bahayanya ialah menjadi stigma, dan cap label keliru.

Yang susah bukan orang seperti saya.

Saya nga perduli cap label buruk masyarakat.
Ngak pengaruh kehidupan saya selain rasa jengkel..

Yang kasihan ialah keluarga dan pasien yang baru sakit.

Mau berobat udah takut cap dan label buruk duluan..

Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

About Me

About Me

Pengikut

Label

  • Cerita Komedi
  • Curhatanku
  • Motivasi
  • Tutorial

Follow Us

  • facebook
  • twitter
  • instagram
  • Google+
  • youtube

Postingan Populer

  • ALUR CERITA : ALUR MAJU, ALUR MUNDUR, DAN ALUR CAMPURAN
    1. Alur Maju : Ceritanya bergerak maju. Contoh sederhananya adalah misalnya cerpen itu awalnya menceritakan tentangg seorang anak k...
  • Cara Menulis Alur & Plot Cerita
    Oleh: Joni Lis Effendi Trik Sederhana Menulis Alur dan Plot Cerita Galau mau bedain alur dan plot? nih, KA kasih tahu gimana caranya ...
  • Balada Jomblo dan Penderita gangguan jiwa
    Balada Jomblo ODS .. terkadang, enggak enak juga "terkenal" di lingkungan  karena memiliki status ODS (Orang dengan skizofreni...
  • Kisah Asmara Halimah
    Kisah Asmara Halimah [True Story] Syahdan, sewaktu saya masih duduk dibangku sekolah dasar. Ada drama kisah asmara yang cukup kontroversia...
  • Macam delusi atau waham skizofrenia
    [REPOST, biar gak bingung waham itu apa, tulisan di bawah ini saya posting ulang juga] MENGENAL ISTILAH DASARIAH GANGGUAN KEJIWAAN “Waham”...
  • Diskriminasi pembelaan
    Dulu ada kawan sekelas SMP saya mengalami cacat fisik, pada mukanya. Yaitu bekas luka besar akibat terkait besi waktu kecil. Jadi bentuk waj...
  • Kena Gigi, Uang Kembali
    Kena GIGI, Uang Kembali. Tahun 2008 dahulu,  ialah zaman jaya nya Game Online  PC dan Warnet khusus Game. Saat itu aku kecanduan Game Onli...
  • Kisah PSK paruh baya.
    Zaman itu aku masih 18 tahun. Masih hobi berpetualang keluar kota bila hari libur kerja. Suatu hari , saat pulang dari Surabaya dengan Kere...
  • Kisah Li shu wen
    Konsistensi Dalam dunia kungfu china, ada seorang ahli kungfu terkenal. namanya Li Shuwen. (dalam manga kenji = Lie Syo Bun). ...
  • Tragedi pengantin sunat
    Tragedi Pengantin Sunat. Aku mengalami sirkumsasi atau disunat saat SD. Akupun tak tahu awalnya, Awal Mulanya Bapakku saat magrib mengaja...

Arsip Blog

  • ►  2024 (95)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (77)
    • ►  Oktober (17)
  • ►  2022 (3)
    • ►  Mei (2)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2021 (6)
    • ►  Desember (2)
    • ►  Februari (4)
  • ►  2020 (7)
    • ►  Desember (5)
    • ►  Februari (2)
  • ▼  2019 (33)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (8)
    • ►  Agustus (2)
    • ▼  Juli (6)
      • Jalan ninjaku
      • Sejarah antipsikotik
      • Relativitas waktu
      • Ilmuwan gadungan
      • Wong Edan Kuwi bebas
      • Tak semua ODGJ sama
    • ►  Juni (3)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (16)
    • ►  Desember (3)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Mei (1)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (2)
  • ►  2017 (13)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2016 (4)
    • ►  November (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (1)
  • ►  2015 (26)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (14)
    • ►  Agustus (4)

Created with by ThemeXpose | FreeBloggerTemplates.org