Tak semua ODGJ sama

by - Juli 01, 2019

Banyak ODGJ yang nyambung saat ditanya atau diajak komunikasi oleh orang lain. Kemampuan tilik diri juga masih cukup baik. Masih mandi atau merawat diri.

Saya sering ketemu ODGJ semacam ini.

Orang awam selalu berfikir ODGJ itu seperti yang dicitrakan Atta Halilintar,  atau Baim Wong.

Misalnya gaya bicara nga jelas,  ngelantur,  pakaian lusuh,  mirip gelandangan.

Atau misalnya anggapan bahwa semua ODGJ itu pasti linglung dan nga jelas kalo ditanya.

Itu benar.. Tapi tak semua ODGJ semacam itu.

Penyakit Gangguan jiwa itu diagnosa banyak sekali.

Dan level kondisi kesehatan jiwa para penderitanya banyak sekali.

Bervariasi dari ringan,  menengah sampai kronis.

Selain itu gangguan jiwa ialah penyakit kambuhan.

Karena kambuhan,  ada intensitas antara Kekambuhan gejala dengan kondisi tidak kambuh.

Orang yg tahapan masih ringan dan menengah , kemampuan tilik diri dan rawat diri kadang masih ada.

Makanya bisa mandi,  berpakaian biasa,  atau mampu berkomunikasi dengan baik dengan orang.

Sebaliknya,  pada kondisi gangguan yang sangat kronis.

Kemampuan tilik diri si penderita mungkin lumpuh.

Kemampuan membedakan realitas rendah.

Akhirnya dikuasai gejala dan mengalami kelumpuhan fungsi kognitif atau fungsi berfikir.

Akibatnya tidak merespon atau tidak jelas saat diajak komunikasi.

Kemampuan merawat diri tidak ada,. Makanya ODGJ yang sudah kronis sudah jarang mandi. Makan pun apa yang bisa ditemui..

Saya harap masyarakat mampu memahami informasi ini tanpa memberi stigma dan informasi yg keliru.

Jika keliru, misal mengganggap ODGJ semua seperti yang dicitrakan Baim wong atau tayangan media.

Bahayanya ialah menjadi stigma, dan cap label keliru.

Yang susah bukan orang seperti saya.

Saya nga perduli cap label buruk masyarakat.
Ngak pengaruh kehidupan saya selain rasa jengkel..

Yang kasihan ialah keluarga dan pasien yang baru sakit.

Mau berobat udah takut cap dan label buruk duluan..

You May Also Like

0 comments