Narasi awal film 2 somnium
(Monolog pembuka, suara Andreas)
*"Pada awalnya, Somnium hanyalah sebuah janji. Obat yang dirancang untuk mengobati insomnia. Ironis, bukan? Sesuatu yang awalnya diciptakan untuk membantu orang tidur justru menjadi senjata yang melepaskan mereka dari realitas. Ah, Somnium—nama yang manis, seolah-olah obat itu adalah mimpi indah yang bisa kau dapatkan dalam botol kecil, di tangan dokter.*
*Semua orang mengira itu adalah solusi untuk dunia yang semakin gelisah. Mereka berkata, ‘Apa salahnya sedikit kedamaian dalam tidur, di tengah dunia yang terus berlari?’ Tapi Somnium tidak berhenti di situ. Seperti semua mimpi, itu mulai berubah. Dari obat tidur menjadi kunci... Kunci untuk mengendalikan mimpi. Seolah-olah manusia bisa menjadi dewa di alam bawah sadar mereka sendiri.*
*Kita semua tahu apa yang terjadi setelahnya. Apa yang dimulai sebagai janji pengobatan menjadi mimpi buruk yang nyata. Obat itu disalahgunakan, diresepkan tanpa kontrol. Masyarakat mulai menggantungkan hidupnya pada pil kecil itu. Bukan untuk tidur, tapi untuk kabur dari kenyataan yang tak lagi mereka kenali. Mereka menolak bangun. Beberapa merampok apotek, berjuang hanya demi satu botol lagi. Mereka terjebak dalam dunia yang mereka pikir lebih nyata daripada dunia ini. Dunia kita, kata mereka, hanya ilusi. Realitas bukanlah apa yang kau lihat, tapi apa yang kau impikan. Dan hanya Somnium yang bisa membuatmu terjaga di dalamnya."*
(Suara bergeser menjadi lebih serius)
*“Saat kekacauan mulai meluas, pemerintah berpikir mereka punya solusi: menutup pabrik-pabrik farmasi, menghentikan produksinya, menghancurkan setiap sisa yang ada. Dari Cina sampai Eropa, mereka memadamkan api yang membakar harapan palsu itu. Orang-orang lega, berpikir mimpi buruk ini akan berakhir. Mereka salah.*
*Pembuat formula asli Somnium tidak pernah benar-benar hilang. Dia muncul lagi, dengan lebih banyak rencana dan ambisi. Sebuah organisasi rahasia terbentuk di bawah bayang-bayang, menyebarkan Somnium di pasar gelap, menjaga mimpi tetap hidup. Pengikutnya fanatik, percaya bahwa mimpi adalah satu-satunya kebenaran. Mereka siap mempertahankan organisasi itu, bahkan melawan hukum, hanya untuk menjaga mimpi tetap berjalan. Dan di tengah semua kekacauan ini, aku, Andreas, adalah salah satu dari sedikit yang ditugaskan untuk memburu mereka. Aku harus menemukan pembuat formula ini, menghentikannya sebelum lebih banyak orang tersesat di dunia yang bukan milik kita.*
*Karena dunia ini, meskipun pahit, adalah satu-satunya yang nyata.”*
(Suara Andreas berangsur menghilang, berganti dengan suasana kota yang hiruk pikuk)
0 comments